Kota Istanbul di Turki
adalah destinasi wisata Muslim yang lagi naik daun untuk traveler Indonesia.
Dalam 2 hari, Anda bisa mendatangi tempat bersejarah era Ottoman, belanja,
wisata kuliner kebab dan mandi ala Turki.
Sebelum membahas itinerary 2 hari di Istanbul,
mari kita kenali dulu sejarah Istanbul. Istanbul dulunya bernama
Konstantinopel, ibukota Romawi Timur. Di era kejayaan Islam, Konstantinopwl
ditaklukan tahun 1453 Masehi, dan menjadi kekhalifahan Utsmaniyah alias Ottoman
di bawah Sultan Mehmed II atau yang terkenal dengan nama Muhammad Al Fatih.
Bukan tanpa alasan Islam masuk ke Istanbul,
sebab Istanbul merupakan kota yang strategis. Berada di tengah dua benua besar,
Asia dan Eropa. Di sinilah tempatnya jalur perdagangan kedua benua tersebut
sejak ribuan tahun lalu.
Baik sejarah dari Kekaisaran Romawi Kuno dan
Kesultanan Utsmaniyah, mewariskan kebudayaan yang menarik di Istanbul untuk
dinikmati wisatawan hari ini. Dari istana sampai masjid, wisata kuliner dan
wisata belanja, semua lengkap ada di sana.
1. Day
1 pagi: Jembatan Bosporus
Kita simpan aneka landmark dan
wisata sejarah Istanbul untuk hari kedua ya. Untuk hari pertama kita nikmati
dulu suasana kota, budaya dan kulinernya. Mulailah petualangan hari pertama
pagi hari dari Jembatan Bosporus, ini adalah jembatan yang membentang di atas
Selat Bosporus sepanjang 1,5 km yang mana selatnya menghubungkan Laut Marmara
dengan Laut Hitam.
Jembatan Bosphorus dibangun Oktober 1973 dengan biaya sebesar USD 200 juta.
Begitu berada di atas jembatannya, jangan sekali-kali memejamkan mata. Lihatlah
lautan biru Selat Bosporus yang indah. Kapal-kapal laut dan kapal ferry pun
berseliweran di atas lautnya.
Banyak traveler yang sudah ke sana bilang, di kanan adalah Eropa dan di kiri
adalah Asia. Itulah keunikan Istanbul, kota ini separuh ada di tanah Eropa dan
separuh ada di tanah Asia. Jembatan Bosporus ini adalah titik penghubung dua
benua. Sungguh tempat yang unik.
2. Day
1 siang: Kebabci Iskender
Menjelang siang, pasti perut
jadi lapar. Nah ini saatnya wisata kuliner kebab khas Turki. Kebab adalah
daging domba atau daging sapi yang dipanggang dengan bentuk potongan daging
atau bola-bola daging.
Kalau di Istanbul, kebab yang katanya paling enak yaitu kebab di Kebabci
Iskender. Ada banyak sekali cabangnya di Istanbul. Nah kalau yang paling dekat
dari Jembatan Bosporus ada di Ihlamir Yokusu Yildiz Yolu No 6. Patokanya dekat
dengan taman kota Dunya Baris Parki.
Nikmatilah kebab di sana yang terbuat dari potongan daging domba, disajikan
dengan saus tomat dan ditambah roti lavash, roti khas Turki. Lelehan mentega
dan yoghurt ditambahkan di atasnya. Dagingnya halus dan rasanya sangat enak.
Harganya mulai 20 Turkish Lira atau setara Rp 100 ribu. Maknyuss
3. Day
1 sore: Taksim Square
Menjelang sore asyiknya singgah
di Taksim Square. Ini merupakan lapangan luas atau mungkin orang Indonesia
biasa menyebutnya alun-alun. Bagi masyarakat Istanbul, Taksim Square disebut
jantungnya Kota Istanbul.
Di sinilah, terdapat Cumhuriyet Aniti, atau Monumen Repbulik yang menandakan
lima tahun perayaan pendirian Republik Turki pada tahun 1923 setelah Perang
Kemerdekaan Turki. Taksim Square juga sempat ramai di berita internasional
sebagai lokasi unjuk rasa paling terkenal di Turki.
Untuk bersantai dan berfoto-foto di taman ini, gratis! Rasakan geliat Kota
Istanbul di sore hari dari sini, dengan banyak lalu lalang orang-orangnya.
4. Day
1 malam: Buyuk Turkish Bath
Untuk menutup hari pertama di
Istanbul, saatnya menenangkan diri di Buyuk Turkish Bath. Tahukah kamu, Turkish
Bath merupakan pemandian air panas ala Turki yang disebut Hamam. Kalau Jepang
punya Onsen, maka Turki punya Turkish Bath.
Turkish Bath adalah mandi uap. Jadi, Anda akan masuk ke dalam suatu ruangan
yang punya lengkungan di atasnya dan berlangit-langit yang tinggi, Caldarium
namanya. Di dalamnya, terdapat tempat duduk dan kolam air yang kecil. Anda
kemudian bisa duduk di sana, sembari merasakan uap.
Minyak Eucalyptus yang dimasukan ke dalam uap, perlahan-lahan membuat nafas
akan menjadi segar dan nyaman. Minyak ini pun manjur untuk melancarkan
peredaran darah.
Belum selesai, Anda juga dapat berbaring untuk lebih rileks. Nah, uap-uap yang
menempel di langit-langit akan menetes menjadi air seolah hujan. Biarkan
membasahi badan dan nikmatilah.
Buyuk Hamam alias Buyuk Turkish Bath yang berlokasi di Bulent Demir Cd,
Camiikebir Mh, Istanbul dan sudah menjadi tempat favorit turis. Bagi pria,
Buyuk Turkish Bath buka dari pukul 06.00 pagi sampai 11.00 malam. Sedangkan
wanita, dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 19.00 malam. Tiket masuknya, sebesar
40 Turkish Lira atau sekitar Rp 195 ribu.
5. Day
2 pagi: Istana Topkapi
Hari kedua di Istanbul, saatnya
menikmati landmark-landmark utama kota ini. Mulailah petualangan dari Istana Topkapi
pada pagi hari. Istana ini dibangun oleh Muhammad Al Fatih, yang berfungsi
sebagai kediamannya dan pemimpin Kesultanan Utsmaniyah. Luasnya 700 meter
persegi yang juga berfungsi sebagai acara kenegaraan dan menyambut tamu dari
negara lain.
Namun kini, Istana Topkapi merupakan sebuah museum. Di dalamnya tersimpan
barang-barang peninggalan Kesultanan Utsmaniyah, seperti senjata dan kostum
sultan buatan tangan yang dulu dipakai di abad ke-15.
Belum lagi, terdapat batu mulia, emas, dan perhiasan dari Timur Tengah, India,
dan Eropa di sana. Namun ternyata, itu bukanlah 'harta karun' yang terdapat di
sana. 'Harta Karun' di Istana Topkapi adalah pedang dan jubah Nabi Muhammad
SAW.
Jubah tersebut disimpan apik dalam kotak emas, serta pedangnya tersimpan di kotak
kaca. Belum lagi, masih terdapat potongan jenggot Nabi Muhammad, jejak kakinya,
dan sebuah surat kuno. Anda bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri. Tiket
masuk ke Istana Topkapi yakni sebesar 30 Turkish Lira atau setara Rp 146 ribu.
6. Day
2 siang: Hagia Sofia
Ke selatan dari Istana Topkapi,
terdapat Hagia Sofia. Bangunan yang kini merupakan museum ini punya sejarah
yang unik. Pertama kali dibangun tahun 306 Masehi, Hagia Sofia pada zamannya
menjadi gereja termegah di dunia. Arsitekturnya kental bernuansa
bangunan-bangunan Romawi Kuno.
Namun ketika Muhammad Al Fatih berhasil menaklukan Konstatinopel, Hagia Sofia
diubah fungsinya menjadi masjid. Dengan catatan, tidak merusak arsitektur
aslinya. Maka yang terjadi adalah, di dalam sana ada lukisan Bunda Maria yang
diapit dengan kaligrafi berlafalkan 'Allah' dan Muhammad'. Suatu perbedaan yang
justru jadi bukti keindahan antar umat beragama.
Kemudian di tahun 1935, Hagia Sophia diubah menjadi museum oleh Mustafa Kemal
Ataturk, sang pendiri Republik Turki. Hingga kini, Hagia Sofia adalah museum
yang masih menyimpan kejayaan Romawi Kuno dan Islam. Tahun 1985, Hagia Sofia
masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Biaya masuk ke Hagia Sofia
sebesar 30 Turkish Lira atau setara Rp 146 ribu.
7. Day
2 sore: Blue Mosque
Siang menjelang sore, kita
menuju tempat landmark Istanbul yaitu Blue Mosque alias Masjid Biru! Blue
Mosque dibangun oleh Sultan Ahmed I, raja pertama dari Kerajaan Turki di tahun
1616. Di mana kala itu Kesultanan Utsmaniyah sudah memasuki peralihan kekuasaan
yang menjadi Kesultanan Turki Usmani atau lebih familiar disebut Ottoman
Empire.
Disebut Blue Mosque, karena pada zaman dulu kubah masjidnya dan interior
bangunan sampai lantai di dalamnya berwarna biru. Masjid ini sungguh luas, yang
memiliki halaman luas di bagian tengahnya dan dikelilingi 6 menara yang tinggi.
Kubahnya juga unik, selain berwarna biru, bentuk kubahnya bertumpuk-tumpuk.
Bagian dalam Blue Mosque sungguh cantik. Pilar-pilar di dalamnya terbuat dari
marmer berwarna putih, bagian dalam kubahnya dihiasi kaligrafi dari ayat suci
Al Quran, temboknya dihiasi ribuan keping keramik beragam warna, serta ratusan
jendela dari kaca patri dengan aneka mozaik mempercantik pandangan.
Belum selesai, di bagian tengah masjidnya terdapat lampu gantung dengan ratusan
lampu kristal. Warna kebiruan yang berasal dari kubah, ornamen tembok dan kaca
patri, akan berkolaborasi dengan cahaya lampu kristal dan sinar mentari yang
menyelinap masuk ke ruangan. Suasana di dalam masjid pun bernuansa biru dan
memberikan harmonisasi kelembutan.
Untuk masuk ke Blue Mosque, Anda tidak akan dipungut biaya alias gratis. Hanya
yang harus diingat, Anda dilarang mengenakan sandal atau sepatu saat berada di
dalam masjid. Bagi wanita, diwajibkan memakai penutup kepala seperti jilbab.
Kemudian, turis dilarang menganggu orang-orang lain yang beribadah. Silakan
berfoto-foto di sana sepuasnya, dan yang pasti, jangan lupa untuk beribadah
salat di Blue Mosque ini.
8. Day
2 sore: Grand Bazaar
Puas berlajar sejarah, kini saatnya
menyudahi hari dengan wisata belanja. Tempat untuk belanjanya, apalagi kalau
bukan Grand Bazzar yang merupakan pasar tradisional tertua di dunia.
Bayangkan saja, pasar tradisional tersebut sudah ada sejak tahun 1461 hingga
kini. Meski sudah berusia ratusan tahun, pasarnya tetap masih nyaman didatangi
turis. Jangan heran, terdapat sekitar 50 lorong di sana dengan 5.000 toko yang
berderetan. Cari apa saja, lengkap!
Beberapa barang yang bisa Anda buru di sana seperti aneka camilan, lukisan
tangan, barang-barang antik, karpet, kaos, keramik, hingga perhiasan. Jangan
kebingungan untuk mencarinya, sebab toko yang ada di Grand Bazaar telah
dikelompokkan sesuai dengan jenis barang yang dijual.
Kisaran harga di sana mulai dari puluhan sampai ribuan Turkish Lira. Setiap
hari, tercatat 400 ribu orang memadati pasar tradisional ini untuk berbelanja
baik turis atau masyarakat setempat. Yuk, berburu oleh-oleh!