Wednesday, December 24, 2014

Bertemu Popeye Sungguhan di Malta




Pelaut, berotot dan kuat, itulah sosok Popeye yang sering kita lihat di layar televisi. Namun ternyata Popeye tak hanya bisa dilihat di televisi saja, di Malta Anda bisa bertemu langsung.

"I'm Popeye the sailor man, i'm Popeye the sailor man," begitulah kira-kira cuplikan lagu yang membuka film kartun Popeye. Rasanya hampir seluruh anak-anak menyukai tontonan ini.

Seorang pelaut dengan otot besarnya tampak gagah melaut. Belum lagi jika ia memakan bayam yang menambah kuat otot tubuhnya.

Pada awalnya Popeye memang hanya ada di televisi. Namun ternyata pelaut ini juga bisa Anda temui langsung di Malta.

Adalah Desa Popeye, nama tempat di Malta yang bisa mempertemukan turis dengan sang pelaut. Sesuai namanya, desa ini dihuni oleh Popeye.

Desa Popeye tepatnya berada di Pulau Gozo, Malta. Tempat inilah yang menjadi destinasi utama para pecinta kartun Popeye. Tak ayal, Desa Popeye menjadi tujuan wisata utama di Malta, seperti yang ditulis situs resmi Popeye Village.

Berbagai hal seru bisa turis temukan saat berada di Desa Popeye. Salah satu yang paling dicari tentulah bertemu Popeye langsung.

Ya, Desa Popeye memiliki atraksi khusus yaitu parade keliling tokoh Popeye. Dengan gaya khasnya, Popeye, si centil Olive, dan Bluto akan berkeliling dan menyapa semua turis yang datang ke desa mereka.

Tak hanya bertemu Popeye, wisatawan juga bisa menikmati permainan yang telah disiapkan desa. Anda bisa naik perahu, bermain trampolin air, berjemur di dek kapal, bermain di pantai dan mencicipi berbagai makanan sampai wine gratis untuk wisatawan dewasa.

Suasana pulau yang cantik dan mirip dengan aslinya, benar-benar membawa traveler masuk ke dalam dunia Popeye. Rumah-rumah kayu dengan cat warna-warni semakin membuat suasana ceria dan seru

Wisata Belanja Sehari Penuh Di Bangkok




Liburan ke Bangkok tanpa belanja itu rasanya kurang. Maka dari itu banyak wisatawan yang menyiapkan satu hari khusus untuk belanja. Ini itinerary liburan belanja seharian di Bangkok, Thailand.

Mulai dari pernak pernik hingga fashion yang terbaru, semua bisa dicari di Bangkok. Pasar dan malnya pun banyak pilihan. Bisa ke mana saja ya kira-kira?
1. Chatuchak Weekend Market
Hampir semua wisatawan yang melancong ke Bangkok pasti menyiapkan waktuu di akhir pekan. Mereka sengaja ingin datang ke Chatuchak Weekend Market yang buka Sabtu-Minggu. Pasar yang bisa dicapai dengan MRT atau bus ini berada di kawasan Taman Chatuchak. Ada puluhan pintu masuk yang tersebar di sana, tinggal pilih yang mana.

Di dalam pasar ini, terdapat pakaian, makanan, perlengkapan dapur, kamar, toilet dan masih banyak lagi. Yang pasti, barangnya menarik dan harganya sangat menggoda. Asyiknya, pasar ini bisa didatangi sejak pagi hari.
2. Siam Paragon
Lanjut ke kawasan Siam, ada mal Siam Paragon. Bagi traveler yang senang belanja HnM, Forever 21, Zara dan kawan-kawannya, maka Siam Paragon adalah jawabannya. Di sini, terdapat beragam merk seperti itu. Letaknya juga dekat dengan Siam BTS Skytrain sehingga mudah dijangkau.

Harga yang ditawarkan tidak terlalu berbeda jauh dari yang ada di Indonesia. Namun tetap saja, godaan belanja tak bisa dibiarkan begitu saja.
3. Central World & MBK
Berbeda dengan Siam Paragon, ada lagi Central World di Ratchadamri Road, Pathumwan. Mal yang satu ini berisi barang-barang fashion dari butik lokal, ada juga pertokoan gadget, dan furnitur yang didesain khusus. Central World masih berada di Siam, bisa dicapai dengan BTS dan berhenti di Siam.

Satu lagi yang mirip yaitu MBK. Mal ini jadi salah satu yang paling dikenal wisatawan. Yang menarik, barang-barang di sana cenderung lebih murah daripada di tempat lain. Di bagian bawahnya juga terdapat banyak restoran yang menyajikan makanan khas Thailand dengan harga yang lebih murah.
4. Platinum Fashion Mall
Belum puas belanja? Mari ke Platinum Fashion Mall di Ratchathewi. Di sana, dijual pakaian dengan desain dan model terbaru. Biasanya, pakaian yang ada di sini tak lama lagi akan keluar juga di Indonesia. Asyiknya, harga yang ditawarkan juga bersahabat.

Tapi kebanyakan pakaian yang dijual khusus untuk wanita. Nah memang di sinilah surganya para traveler wanita yang ingin memborong pakaian.
5. Night Market
Terakhir, pasar malam yang buka hingga tengah malam. Ada banyak pasar malam di Bangkok yang bisa dipilih. Mulai dari Rod Fai, Khao San, Shukumvit, Pratunam, hingga Patpong. Jika di Rod Fai, kebanyakan barang yang dijual adalah yang klasik dan vintage. Mulai dari barang hingga pakaian.

Pasar ini buka saat malam hari dari Kamis sampai Minggu. Selain untuk belanja, pasar malam ini juga asyik untuk foto-foto. Kawasan Siam juga dipadati pasar malam setiap hari. Silakan belanja sepuasnya!

Tuesday, December 23, 2014

Desa Ini Tidak Punya Jalan Raya

 



Berkeliling ke berbagai tempat di dunia, pasti Anda hampir selalu bisa menemukan jalan raya. Tapi tahukah Anda, ternyata ada satu desa di Belanda yang sama sekali tidak memiliki jalan raya. Tidak percaya?

Adalah Giethoorn nama desa di Belanda yang disebut-sebut tidak memiliki jalan raya. Desa ini bisa ditempuh sekitar 1,5 jam dari Amsterdam.

Sepintas, Giethoorn sama seperti desa-desa lain pada umumnya di Belanda. Namun jika diperhatikan lebih, pasti ada pemandangan tak biasa yang bisa turis tangkap.

Ya, Giethoorn tidak memiliki jalan raya layaknya desa atau kota lainnya. Giethoorn,  desa ini diisi oleh kanal-kanal dengan perahu sebagai sarana transportasinya. Tak heran jika Giethoorn lantas disebut-sebut sebagai Venesia-nya Belanda.

Bagaikan jalan raya utama, Giethoorn juga memiliki kanal utama. Panjang kanal utama ini mencapai 7,5 km. Dari kanal ini, turis dan penduduk bisa menuju kanal kecil lain yang menghubungkan Anda dengan tempat tujuan.

Meski kanal di Giethoorn terbilang cukup banyak, Anda tidak akan mendengarkan suara bising. Ini karena penduduk setempat menggunakan perahu Wishper Boat yang memiliki mesin dengan suara halus.
Menengok ke kanal kiri kanal, mata Anda bisa menangkap deretan rumah dengan arsitektur cantik. Belum lagi pohon-pohon rindang yang berada di antara rumah, menambah kesan asri di Giethoorn.

Selain perahu, ada lagi transportasi lain yang digunakan penduduk Giethoorn. Kebanyakan dari mereka menggunakan sepeda untuk mengunjungi tetangganya.

Berkat keunikan yang dimiliki, Giethoorn ramai dikunjungi turis. Tujuannya tentu untuk melihat desa yang mungkin tidak ditemukan di tempat lain.

Destinasi Wisata Ramah Lingkungan





Kota yang ramah lingkungan memang membuat penghuninya lebih produktif. Liburan ke sana pun bisa membawa ke pengalaman yang baru. Setidaknya ada 5 kota ramah lingkungan yang nyaman ditinggali. Di mana saja?

Ada Copenhagen di Denmark yang terkenal dengan kebiasaan bersepeda warganya, hingga San Fransisco di Amerika yang punya kebiasaan mendaur ulang sampai 77%. Inilah 5 kota ramah lingkungan yang nyaman:

1. Cape Town, Afrika Selatan 

Cape Town yang merupakan kota terbesar kedua di Afrika Selatan tengah menekan penghematan energi, serta penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbarui. Salah satu caranya yaitu dengan membuat jalur sepeda dan mendukung pasar tradisional.

Seapoint dan Greenpoint merupakan kawasan bersepeda yang paling bersahabat. Area Hout Bay sendiri juga dihuni oleh masyarakat yang sadar akan pentingnya lingkungan. Banyak dari penduduknya yang memakai tenaga matahari, hingga menanam sayurannya sendiri.

2. San Fransisco, Amerika 

San Fransisco menempati peringkat pertama di indeks, sebagai kota paling hijau di di Amerika Utara. Kota ini memang sudah peduli lingkungan sejak abad ke-19 silam. Terbukti dari tingkat daur ulang kotanya yang mencapai persentase hingga 77%.

Hampir setiap kawasan punya pasar tradisionalnya masing-masing. Bahkan setidaknya terdapat tiga kawasan di San Fransisco yang ramah bagi pesepeda. Dari sisi transportasi umum, juga ada tram yang murah meriah dan bebas dari polusi.

3. Copenhagen, Denmark 

Nama Copenhagen di Denmark sudah tidak diragukan sebagai kota yang ramah lingkungan. Copenhagen sendiri meraih predikat sebagai kota di Eropa yang paling ramah lingkungan. Hampir setiap pemukiman berjarak 350 m dari sarana transportasi publik, belum lagi 50% penduduknya menggunakan sepeda.

Namun walaupun seluruh kota di Copenhagen ramah bagi pesepeda, kawasan Norrebro dan Frederiksberg adalah yang paling ramah bagi pesepeda. Jalur sepeda sepanjang 9 km dibuat melintasi taman hijau. Masyarakatnya sendiri menyukai daur ulang, salut!

4. Curitiba, Brasil 

Dari semua kota di Amerika Latin, hanya Curitiba di Brasil yang punya nilai lebih dalam South American Siemens Index. Setelah membangun salah satu rapid-transit bus systems terbesar di dunia pada tahun 1960, Curitiba juga membuat program daur ulang pada tahun 1980.

Kawasan Merces di Curitiba yang mayoritas dihuni lansia misalnya, punya sebuah taman hijau besar. Setiap hari Minggu pun rutin diadakan pasar yang menjual berbagai produk organik.

5. Vancouver, Kanada 

Dibandingkan dengan kota lain seukurannya, Vancouver di Kanada punya indeks tinggi untuk kualitas udara dan kontrol CO2. Tidak hanya terkenal sebagai kota ramah lingkungan sejak tahun 1960-an, Vancouver juga menjadi tempat asal dari organisasi Greenpeace.

Sejumlah kawasan di Vancouver pun diisi oleh area pejalan kaki, hingga rute sepeda. Di kawasan West 10th Avenue misalnya, Anda tidak akan kesulitan menemukan pesepeda, pemakain skuter listrik, sampai sepeda roda satu.

Tips Bertahan Pada Penerbangan Dengan Rute Yang Terpanjang




Panjangnya proses menuju naik pesawat saja sudah perjuangan. Apalagi harus terbang di dalam pesawat selama belasan jam. Tenang, ini aneka jurus bertahan di penerbangan rute yang panjang.

Bayangkan jika Anda duduk di dalam kabin pesawat yang kecil dengan hiburan yang seadanya selama belasan jam. Tentu membosankan dan melelahkan.  Ada 5 tips untuk bertahan pada penerbangan dengan rute yang panjang:

1. Pilih kursi yang pas 

Bagi Anda yang duduk di kelas Bisnis atau kelas satu, pemilihan tempat duduk bukanlah masalah besar. Namun bagi yang duduk di kelas Ekonomi, ini adalah hal yang penting.

Memilih kursi yang pas bisa membuat Anda lebih nyaman di sepanjang perjalanan. Pesawat yang melayani perjalanan jauh biasanya memiliki 9 kursi atau lebih per barisnya.

Nah, usahakan Anda mengetahui hal itu agar bisa memilih kursi baik. Ada yang memilih kursi di dekat lorong agar mudah ke toilet atau malah ingin di samping jendela agar bisa melihat pemandangan.

2. Banyak bergerak 

Duduk diam saja selama beberapa jam bisa mengganggu sirkulasi tubuh. Maka dari itu, usahakan untuk selalu bisa bergerak. Baik itu berjalan ke toilet atau sekadar meregangkan tubuh.

Gerakan tidak perlu ekstrem seperti melakukan yoga di lorong pesawat. Cukup berdiri, mengambil tas, kemudian menaruhnya lagi juga sudah cukup.

3. Makan makanan yang menyegarkan 

Karena penerbangannya yang lama, usahakan untuk memasukkan makanan sehat ke dalam perut. Ini penting untuk menghindari masalah-masalah pencernaan seperti sakit perut, kembung dan sejenisnya.

Bawalah buah atau kacang-kacangan yang bisa dikonsumsi sepanjang jalan. Jangan lupa minum air putih yang cukup agar tidak dehidrasi

4. Bawa alat tidur 

Lagi-lagi, kelas Bisnis atau kelas Satu takkan masalah dengan hal ini. Tapi bagi penumpang kelas Ekonomi, membawa perlengkapan tidur adalah hal penting, apalagi dalam penerbangan panjang.

Mulai dari penutup mata, jaket hangat hingga bantal leher sangat bisa membantu Anda tidur nyenyak. Dengan tidur yang berkualitas ini, Anda pun bisa hemat tenaga dan bayangkan berapa lama waktu yang telah terlewati selama Anda tidur?

5. Lakukan kegiatan favorit 

Tapi yang tidak mengganggu orang lain ya. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan dari sekadar dengarkan lagu atau nonton film. Anda bisa baca buku, atau mengisi TTS.

Main game juga boleh, asal jangan berisik apalagi mengganggu orang di sebelah dan sekitar Anda. Anda bisa main game dari gadget dengan airplane mode atau game dari layar LCD inflight entertainment di depan tempat duduk.