Wednesday, July 29, 2015

Wisata Muslim 2 Hari di Istanbul Turki



Kota Istanbul di Turki adalah destinasi wisata Muslim yang lagi naik daun untuk traveler Indonesia. Dalam 2 hari, Anda bisa mendatangi tempat bersejarah era Ottoman, belanja, wisata kuliner kebab dan mandi ala Turki.

Sebelum membahas itinerary 2 hari di Istanbul, mari kita kenali dulu sejarah Istanbul. Istanbul dulunya bernama Konstantinopel, ibukota Romawi Timur. Di era kejayaan Islam, Konstantinopwl ditaklukan tahun 1453 Masehi, dan menjadi kekhalifahan Utsmaniyah alias Ottoman di bawah Sultan Mehmed II atau yang terkenal dengan nama Muhammad Al Fatih.

Bukan tanpa alasan Islam masuk ke Istanbul, sebab Istanbul merupakan kota yang strategis. Berada di tengah dua benua besar, Asia dan Eropa. Di sinilah tempatnya jalur perdagangan kedua benua tersebut sejak ribuan tahun lalu.

Baik sejarah dari Kekaisaran Romawi Kuno dan Kesultanan Utsmaniyah, mewariskan kebudayaan yang menarik di Istanbul untuk dinikmati wisatawan hari ini. Dari istana sampai masjid, wisata kuliner dan wisata belanja, semua lengkap ada di sana. 


1. Day 1 pagi: Jembatan Bosporus
Kita simpan aneka landmark dan wisata sejarah Istanbul untuk hari kedua ya. Untuk hari pertama kita nikmati dulu suasana kota, budaya dan kulinernya. Mulailah petualangan hari pertama pagi hari dari Jembatan Bosporus, ini adalah jembatan yang membentang di atas Selat Bosporus sepanjang 1,5 km yang mana selatnya menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam.

Jembatan Bosphorus dibangun Oktober 1973 dengan biaya sebesar USD 200 juta. Begitu berada di atas jembatannya, jangan sekali-kali memejamkan mata. Lihatlah lautan biru Selat Bosporus yang indah. Kapal-kapal laut dan kapal ferry pun berseliweran di atas lautnya.

Banyak traveler yang sudah ke sana bilang, di kanan adalah Eropa dan di kiri adalah Asia. Itulah keunikan Istanbul, kota ini separuh ada di tanah Eropa dan separuh ada di tanah Asia. Jembatan Bosporus ini adalah titik penghubung dua benua. Sungguh tempat yang unik.


2. Day 1 siang: Kebabci Iskender
Menjelang siang, pasti perut jadi lapar. Nah ini saatnya wisata kuliner kebab khas Turki. Kebab adalah daging domba atau daging sapi yang dipanggang dengan bentuk potongan daging atau bola-bola daging.

Kalau di Istanbul, kebab yang katanya paling enak yaitu kebab di Kebabci Iskender. Ada banyak sekali cabangnya di Istanbul. Nah kalau yang paling dekat dari Jembatan Bosporus ada di Ihlamir Yokusu Yildiz Yolu No 6. Patokanya dekat dengan taman kota Dunya Baris Parki.

Nikmatilah kebab di sana yang terbuat dari potongan daging domba, disajikan dengan saus tomat dan ditambah roti lavash, roti khas Turki. Lelehan mentega dan yoghurt ditambahkan di atasnya. Dagingnya halus dan rasanya sangat enak. Harganya mulai 20 Turkish Lira atau setara Rp 100 ribu. Maknyuss


3. Day 1 sore: Taksim Square
Menjelang sore asyiknya singgah di Taksim Square. Ini merupakan lapangan luas atau mungkin orang Indonesia biasa menyebutnya alun-alun. Bagi masyarakat Istanbul, Taksim Square disebut jantungnya Kota Istanbul.

Di sinilah, terdapat Cumhuriyet Aniti, atau Monumen Repbulik yang menandakan lima tahun perayaan pendirian Republik Turki pada tahun 1923 setelah Perang Kemerdekaan Turki. Taksim Square juga sempat ramai di berita internasional sebagai lokasi unjuk rasa paling terkenal di Turki.

Untuk bersantai dan berfoto-foto di taman ini, gratis! Rasakan geliat Kota Istanbul di sore hari dari sini, dengan banyak lalu lalang orang-orangnya.

4. Day 1 malam: Buyuk Turkish Bath
Untuk menutup hari pertama di Istanbul, saatnya menenangkan diri di Buyuk Turkish Bath. Tahukah kamu, Turkish Bath merupakan pemandian air panas ala Turki yang disebut Hamam. Kalau Jepang punya Onsen, maka Turki punya Turkish Bath.

Turkish Bath adalah mandi uap. Jadi, Anda akan masuk ke dalam suatu ruangan yang punya lengkungan di atasnya dan berlangit-langit yang tinggi, Caldarium namanya. Di dalamnya, terdapat tempat duduk dan kolam air yang kecil. Anda kemudian bisa duduk di sana, sembari merasakan uap.

Minyak Eucalyptus yang dimasukan ke dalam uap, perlahan-lahan membuat nafas akan menjadi segar dan nyaman. Minyak ini pun manjur untuk melancarkan peredaran darah.

Belum selesai, Anda juga dapat berbaring untuk lebih rileks. Nah, uap-uap yang menempel di langit-langit akan menetes menjadi air seolah hujan. Biarkan membasahi badan dan nikmatilah.

Buyuk Hamam alias Buyuk Turkish Bath yang berlokasi di Bulent Demir Cd, Camiikebir Mh, Istanbul dan sudah menjadi tempat favorit turis. Bagi pria, Buyuk Turkish Bath buka dari pukul 06.00 pagi sampai 11.00 malam. Sedangkan wanita, dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 19.00 malam. Tiket masuknya, sebesar 40 Turkish Lira atau sekitar Rp 195 ribu.


5. Day 2 pagi: Istana Topkapi
Hari kedua di Istanbul, saatnya menikmati landmark-landmark utama kota ini. Mulailah petualangan dari Istana Topkapi pada pagi hari. Istana ini dibangun oleh Muhammad Al Fatih, yang berfungsi sebagai kediamannya dan pemimpin Kesultanan Utsmaniyah. Luasnya 700 meter persegi yang juga berfungsi sebagai acara kenegaraan dan menyambut tamu dari negara lain.

Namun kini, Istana Topkapi merupakan sebuah museum. Di dalamnya tersimpan barang-barang peninggalan Kesultanan Utsmaniyah, seperti senjata dan kostum sultan buatan tangan yang dulu dipakai di abad ke-15.

Belum lagi, terdapat batu mulia, emas, dan perhiasan dari Timur Tengah, India, dan Eropa di sana. Namun ternyata, itu bukanlah 'harta karun' yang terdapat di sana. 'Harta Karun' di Istana Topkapi adalah pedang dan jubah Nabi Muhammad SAW.

Jubah tersebut disimpan apik dalam kotak emas, serta pedangnya tersimpan di kotak kaca. Belum lagi, masih terdapat potongan jenggot Nabi Muhammad, jejak kakinya, dan sebuah surat kuno. Anda bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri. Tiket masuk ke Istana Topkapi yakni sebesar 30 Turkish Lira atau setara Rp 146 ribu.


6. Day 2 siang: Hagia Sofia
Ke selatan dari Istana Topkapi, terdapat Hagia Sofia. Bangunan yang kini merupakan museum ini punya sejarah yang unik. Pertama kali dibangun tahun 306 Masehi, Hagia Sofia pada zamannya menjadi gereja termegah di dunia. Arsitekturnya kental bernuansa bangunan-bangunan Romawi Kuno.

Namun ketika Muhammad Al Fatih berhasil menaklukan Konstatinopel, Hagia Sofia diubah fungsinya menjadi masjid. Dengan catatan, tidak merusak arsitektur aslinya. Maka yang terjadi adalah, di dalam sana ada lukisan Bunda Maria yang diapit dengan kaligrafi berlafalkan 'Allah' dan Muhammad'. Suatu perbedaan yang justru jadi bukti keindahan antar umat beragama.



Kemudian di tahun 1935, Hagia Sophia diubah menjadi museum oleh Mustafa Kemal Ataturk, sang pendiri Republik Turki. Hingga kini, Hagia Sofia adalah museum yang masih menyimpan kejayaan Romawi Kuno dan Islam. Tahun 1985, Hagia Sofia masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Biaya masuk ke Hagia Sofia sebesar 30 Turkish Lira atau setara Rp 146 ribu.

7. Day 2 sore: Blue Mosque
Siang menjelang sore, kita menuju tempat landmark Istanbul yaitu Blue Mosque alias Masjid Biru! Blue Mosque dibangun oleh Sultan Ahmed I, raja pertama dari Kerajaan Turki di tahun 1616. Di mana kala itu Kesultanan Utsmaniyah sudah memasuki peralihan kekuasaan yang menjadi Kesultanan Turki Usmani atau lebih familiar disebut Ottoman Empire.

Disebut Blue Mosque, karena pada zaman dulu kubah masjidnya dan interior bangunan sampai lantai di dalamnya berwarna biru. Masjid ini sungguh luas, yang memiliki halaman luas di bagian tengahnya dan dikelilingi 6 menara yang tinggi. Kubahnya juga unik, selain berwarna biru, bentuk kubahnya bertumpuk-tumpuk.

Bagian dalam Blue Mosque sungguh cantik. Pilar-pilar di dalamnya terbuat dari marmer berwarna putih, bagian dalam kubahnya dihiasi kaligrafi dari ayat suci Al Quran, temboknya dihiasi ribuan keping keramik beragam warna, serta ratusan jendela dari kaca patri dengan aneka mozaik mempercantik pandangan.

Belum selesai, di bagian tengah masjidnya terdapat lampu gantung dengan ratusan lampu kristal. Warna kebiruan yang berasal dari kubah, ornamen tembok dan kaca patri, akan berkolaborasi dengan cahaya lampu kristal dan sinar mentari yang menyelinap masuk ke ruangan. Suasana di dalam masjid pun bernuansa biru dan memberikan harmonisasi kelembutan.

Untuk masuk ke Blue Mosque, Anda tidak akan dipungut biaya alias gratis. Hanya yang harus diingat, Anda dilarang mengenakan sandal atau sepatu saat berada di dalam masjid. Bagi wanita, diwajibkan memakai penutup kepala seperti jilbab.

Kemudian, turis dilarang menganggu orang-orang lain yang beribadah. Silakan berfoto-foto di sana sepuasnya, dan yang pasti, jangan lupa untuk beribadah salat di Blue Mosque ini.

 
8. Day 2 sore: Grand Bazaar
Puas berlajar sejarah, kini saatnya menyudahi hari dengan wisata belanja. Tempat untuk belanjanya, apalagi kalau bukan Grand Bazzar yang merupakan pasar tradisional tertua di dunia.

Bayangkan saja, pasar tradisional tersebut sudah ada sejak tahun 1461 hingga kini. Meski sudah berusia ratusan tahun, pasarnya tetap masih nyaman didatangi turis. Jangan heran, terdapat sekitar 50 lorong di sana dengan 5.000 toko yang berderetan. Cari apa saja, lengkap!

Beberapa barang yang bisa Anda buru di sana seperti aneka camilan, lukisan tangan, barang-barang antik, karpet, kaos, keramik, hingga perhiasan. Jangan kebingungan untuk mencarinya, sebab toko yang ada di Grand Bazaar telah dikelompokkan sesuai dengan jenis barang yang dijual.

Kisaran harga di sana mulai dari puluhan sampai ribuan Turkish Lira. Setiap hari, tercatat 400 ribu orang memadati pasar tradisional ini untuk berbelanja baik turis atau masyarakat setempat. Yuk, berburu oleh-oleh!




No comments:

Post a Comment