Friday, January 30, 2015

Destinasi Wisata Menarik dan Tidak Boleh dilewatkan di Tokyo Jepang



Tokyo adalah kota metropolis, penuh gemerlap lampu dan hiruk pikuk manusia. Di Ibukota Jepang ini, bertebaranlah aneka jenis destinasi wisata untuk kita jelajahi selama 3 hari 2 malam. Catat ya! Inilah itinerary-nya.


Tokyo adalah destinasi wisata utama di Jepang. Selain akses bandara internasional yang mumpuni, kota paling besar di Jepang ini menawarkan beragam destinasi dari budaya, belanja, bangunan sampai kehidupan malam.

Enaknya lagi, kawasan wisata di Tokyo seolah terkumpul dalam cluster-cluster yang memudahkan kita untuk menjelajahinya. Blusukan ke beberapa destinasi di satu kawasan, kemudian kita pindah ke kawasan lain.


1. Hari 1 pagi: Akihabara
Dengan asumsi pesawat Anda sampai di pagi hari, segera taruh koper atau ransel kemudian menuju Akihabara. Inilah salah satu kawasan wisata dengan beberapa atraksi sekaligus. Akihabara adalah destinasi untuk penggemar manga dan game.


Di kawasan ini berjejeran toko game dan komik, aneka aksesoris dan mainan Jepang. Tempat ini juga asyik untuk belanja gadget atau jam tangan. Akhiri kunjungan di Akihabara dengan makan siang di beberapa cafe unik yang bisa Anda pilih. Ada beberapa cafe top di sini yaitu Gundam Cafe untuk fans anime Gundam, dan AKB 48 Cafe untuk penggemar girlband AKB 48.


Tapi kalau mau seru, wajib datang ke aneka maid cafe yang bertebaran di Akihabara. Ini adalah cafe dengan pelayan gadis-gadis cantik berkostum seksi. Mereka akan dengan centil menggoda tamunya yang kebanyakan para Otaku, sebutan untuk pria Jepang penggemar manga dan game yang kebanyakan pemalu.


Makan dan hiburan di maid cafe bisa mencapai 2.000 Yen per orang (Rp 212 ribu). Untuk mencapai Akihabara, wisatawan bisa naik kereta bawah tanah Jalur H, turun di Stasiun Akihabara


2. Hari 1 siang: Asakusa
Usai makan siang, saatnya melanjutkan petualangan ke kawasan Asakusa. Ini adalah destinasi wisata sejarah, religi dan sekaligus belanja. Di Asakusa, ada Kuil Sensoji yang terkenal dengan gerbang kuil yang memiliki lampion raksasa yang sangat ikonik.


Nah dari gerbang tersebut sampai ke Kuil Sensoji, di kanan kirinya adalah aneka toko suvenir mulai dari magnet, gantungan kunci, T Shirt, gelas, piring, hiasan dinding, bahkan sampai baju tradisional Jepang baik untuk pria dan wanita.



Sementara Kuil Sensoji juga menjadi destinasi wisata menarik dan penuh sejarah, gratis pula! Banyak penjual jimat di sini yang suka dibeli wisatawan sebagai oleh-oleh. Untuk mencapai tempat ini, tinggal naik kereta bawah tanah Jalur A atau G dan turun di Stasiun Asakusa, Exit 1.


3. Hari 1 sore: Tokyo Skytree
Sore sampai malam di hari pertama ini akan kita habiskan di Tokyo Skytree. Inilah bangunan paling tinggi di Tokyo sekaligus ikon Tokyo yang modern. Gedung pencakar langit ini tegak menjulang setinggi 634 meter, menawarkan pemandangan Tokyo 360 derajat.


Untuk naik ke dek observasi, pengunjung membayar 2.060 Yen (Rp 218 ribu). Harga itu sepadan dengan pemandangan keren yang bisa kita lihat dari atas sana. Apalagi ketika malam datang, lampu Tokyo yang gemerlap membuatnya tampak semakin indah.

Untuk menuju ke sini, Anda bisa naik kereta bawah tanah jalur A atau Z dan turun di Stasiun Oshiage. Puas-puaskan deh berfoto di atas Tokyo Skytree. Jangan tidur larut malam karena besok subuh harus sudah bangun ya!


4. Hari 2 subuh: Tsukiji Market
Tsukiji Market adalah pasar ikan terbesar di Jepang dan juga destinasi wisata kuliner top untuk wisatawan. Bangunlah sejak subuh hari dan kejar kereta pertama yang sudah ada sejak pukul 05.00. Bukan apa-apa, Pasar Tsukiji memang beroperasi sejak subuh hari.


Inilah pasar yang memasok ikan segar untuk aneka restoran sushi dan sashimi di Tokyo dan kota-kota sekitarnya. Yang berbelanja di sini adalah para pedagang dan suplier restoran. Anda boleh berfoto-foto tapi dilarang mengganggu aktivitas jual beli dan lelang ikan ya.

Hati-hati diserempet mobil-mobil bak yang membawa ikan! Yang paling seru adalah, Anda bisa melihat bagaimana ikan-ikan besar dipotong-potong dan dipersiapkan untuk nanti dikirim ke pedagang atau restoran. Puas blusukan di pasar, Anda bisa sarapan ikan paling segar di aneka kedai makan yang berjejer di depan pasar.

Untuk menuju ke Pasar Tsukiji, Anda bisa naik kereta bawah tanah Jalur E dan turun di Stasiun Tsukijishijo. Cari pintu keluar Exit A1 yang langsung tembus di depan pasar. Masuk ke pasar ini gratis.

5. Hari 2 pagi: Sento Tsubame
Kalau ke Jepang, wajib coba yang namanya pemandian umum. Mandi di pemandian umum adalah budaya yang khas Jepang dan itu bisa menjadi pengalaman traveling yang sangat berharga. Apalagi badan kita bau ikan sehabis blusukan di Pasar Tsukiji.


Pemandian umum di Jepang ada dua, yaitu onsen alias pemandian air panas alami, biasanya di pegunungan. Satu lagi adalah sento, pemandian air panas buatan yang ada di perkotaan. Ada puluhan sento di Tokyo, tapi detikTravel merekomendasikan Sento Tsubame karena buka lebih pagi dibandingkan yang lain.

Untuk aturan mandi, pertama taruhlah pakaian dan barang penting lain di dalam loker. Kemudian masuk ke ruang mandi yang besar. Di sini kita semua mandi bareng, pria dan wanita tentu dipisah. Untuk yang baru pertama kali memang risih. Kita pertama mandi membersihkan badan pake sabun, sambil duduk di jejeran bangku-bangku kecil dengan keran masing-masing.

Setelah bilas, barulah kita boleh masuk ke kolam rendam yang besar bersama orang lain. Ongkos mandi di Sento Tsubame adalah 500 Yen (Rp 53 ribu). Sento Tsubame diapit banyak stasiun kereta bawah tanah. Yang langsung dari Pasar Tsukiji adalah Jalur H, turun di Stasiun Nakaokachimachi, Exit 2. Atau bisa juga Jalur E turun di Stasiun Uenookachimachi Exit A1, Jalur C turun di Stasiun Yushima Exit 6 atau Jalur G turun di Stasiun Suehirocho Exit 2.


Oh ya, kalau Anda bertato kemungkinan akan ditanya oleh pihak pengelola. Di Jepang, pria yang bertato biasanya Yakuza. Tinggal jelaskan saja kalau itu bukan tato Yakuza.


6. Hari 2 siang: Shinjuku
Setelah menyegarkan diri mandi air panas, kita akan menghabiskan siang sampai malam hari datang di kawasan Shinjuku. Ada banyak objek wisata menarik yang bisa kita datangi di sini. Area jelajahnya pun cukup luas. Butuh setengah hari untuk blusukan di sini.


Pertama kita bisa ke Tokyo Metropolitan Government Building, naik ke atasnya dan melihat pemandangan di sekitar Shinjuku. Kalau lapar bisa melipir makan siang ke kantin PNS pemkot Tokyo. Nah, sepanjang siang sampai sore, Anda bisa berwisata belanja.

Ada banyak mal ngetop di sini ada Isetan, Takashimaya, Odakyu, Keio, Lumine, Mylord. Kalau mau belanja gadget atau kamera ada Yodobashi, Big Camera dan Yamada Denki. Tapi kalau yang dicari adalah taman kota yang tenang, ada Tokyo Central Park dan Shinjuku Gyoen.


Semakin malam, Shinjuku makin ramai karena di sini adalah pusat kehidupan malam di Tokyo. Ayo melipir ke Kabukicho karena di sana ada banyak pub, bar, cafe, kedai dan resto. Yang paling unik adalah Robot Restaurant! Ssst, Kabukicho juga banyak memiliki love hotel, hotel unik yang ada di Jepang khusus buat pasangan yang mau bercinta.


Oh ya, kalau mau belanja oleh-oleh murah juga bisa di sini. supermarket Don Quijote yang beralamat di 1-12-6 Okubo Shinjuku-ku. Ia menyediakan aneka snack enak tapi murah meriah, aneka produk makanan bertema green tea dan masih banyak lagi, cocok banget buat oleh-oleh. Kereta bawah tanah Jalur M dan E lewat di Stasiun Shinjuku. Sementara Stasiun Shinjuku Sanchome dilewati jalur F, M dan S.


Hari 3 pagi: Meiji Jingu
Hari terakhir di Tokyo, kita berada di sekitar kawasan Shibuya. Tujuan pertama pagi ini adalah Kuil Meiji Jingu. Kuil Meiji berdekatan dengan Taman Yoyogi yang dikelilingi oleh lebatnya pepohonan yang luas. Kuil Meiji ini dibangun pada tahun 1920 untuk didedikasikan kepada Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken yang diagungkan.


Kuil ini menjadi salah satu kuil yang populer di Tokyo. Dari gerbang masuk, kita jalan kaki dulu sekitar 10 menit melintasi rimbun dan segarnya pepohonan. Hiruk pikuknya Tokyo seolah sirna di tempat ini.

Di kuil ini ada dua bangunan penting yaitu Treasure House dan Inner Garden. Treasure House menyimpang aneka benda bersejarah peninggalan Kaisar Meiji. Sedangkan Inner Garden adalah taman kuil yang sangat indah dan dulu hanya dikunjungi kaisar.

Untuk pergi ke sini, kita tinggal naik subway jalur F atau C. Turunlah di Stasiun Meiji-jingumae. Masuk ke kuil ini gratis, namun menuju ke Treasure House atau Inner Garder, masing-masing bayar 500 Yen (Rp 53 ribu).


8. Hari 3 siang: Harajuku
Usai dari Kuil Meiji, ayo kita ke pusatnya fashion Jepang, Harajuku! Anda balik lagi ke arah stasiun subway kemudian belok kiri ke arah Shinjuku sampai pertigaan Takeshita-dori. Nah daerah Harajuku berpusat di jalan Takeshita ini.


Sepanjang jalan isinya adalah aneka toko fashion berbagai gaya khas Jepang. Anda bisa memanjakan mata keluar masuk toko mencari baju unik, sepatu keren, topi, kacamata hitam dan lain-lain. Kebanyakan baju untuk perempuan, tapi fashion buat pria juga banyak kok.


Yang bikin Harajuku seru adalah aneka komunitas cosplay atau anak muda Jepang dengan gaya fashion yang nyentrik, khas Harajuku. Gaya gothik dicampur punk, dicampur gaun klasik dan entah dicampur apa lagi. Melihat tingkah polah mereka seru banget! Jangan lupa berfoto dengan gadis-gadis Jepang cantik ber-make up wajah kucing. Imut banget!
Harajuku juga dicapai dengan stasiun yang sama untuk menuju Kuil Meiji. Kita tinggal naik subway jalur F atau C dan turunlah di Stasiun Meiji-jingumae.

9. Hari 3 sore: Shibuya
Inilah akhir dari petualangan seru selama 3 hari di Tokyo. Usai dari Harajuku, kita ke pusat keramaian Tokyo yaitu Shibuya. Ini adalah gabungan dari tempat belanja, tempat nongkrong dan kawasan gaul anak muda Tokyo, bercampur baur dengan kalangan pekerja dan profesional muda.


Shibuya adalah kawasan belanja favorit selain Shinjuku. Di Shibuya ada Seibu, Tokyu, Shibuya Hikarie dan lain-lain. Jangan lupa berfoto dengan patung anjing Hachiko yang legendaris di depan Stasiun Shibuya.

Yang paling keren di Shibuya adalah Shibuya Crossing, alias penyeberangan jalan Shibuya. Kita bisa melihat ratusan orang menyeberang massal di jalan ini. Ini adalah momen yang selalu menarik untuk difoto.

Makin malam, suasananya makin seru. Lampu-lampu menyala gemerlapan dari aneka billboard iklan membuatnya semakin menarik untuk difoto. Aneka restoran dan tempat makan bertebaran di kawasan ini untuk menutup hari dengan makan malam. Shibuya bisa dicapai dengan subway jalur Z, F dan G, turun di Stasiun Shibuya.





Thursday, January 29, 2015

6 Hal yang Bikin Kangen Sepulang Traveling dari Luar Negeri



Ketika mendapat kesempatan ke luar negeri, tentu kita akan menemui banyak hal baru yang tidak kita rasakan di kampung halaman. Pastinya, ada beberapa hal yang membuat kangen setelah pulang dari traveling di luar negeri.

Banyak pengalaman menarik yang tak terlupakan saat kita traveling ke luar negeri. Setelah pulang ke Indonesia, hal-hal yang kita rasakan di luar negeri pastinya bakalan bikin kangen, berikut 6 hal yang bikin kangen sepulang dari traveling di luar negeri:

1. Mendengar percakapan bahasa asing

Mendengar bahasa yang tak lazim di telinga kita tentunya merupakan sesuatu yang bikin kangen. Saat di luar negeri, tentu saja kita akan mendengar percakapan di luar bahasa Indonesia. Seringkali kita mendengar lebih dari 1 bahasa asing.

Misalnya saja saat di London. Kota ini dipenuhi oleh turis dari berbagai belahan dunia. Sehingga ketika di London kita tidak hanya bisa mendengar percakapan bahasa Inggris dengan logat British. Kita juga bisa mendengar percakapan dengan aneka bahasa asing seperti bahasa India, China, Spanyol dan lain-lain.

2. Dapat teman dari berbagai negara

Ketika ke luar negeri tentunya kita akan bertemu banyak traveler dari berbagai negara. Manfaatkanlah kesempatan ini untuk berkenalan karena setelah pulang ke Indonesia, belum tentu kita bisa menambah banyak teman dari berbagai negara dalam waktu singkat

 3. Bertemu gebetan bule

Saat traveling ke Eropa atau Amerika misalnya, pasti banyak bule ganteng dan cantik yang bisa dijadikan gebetan. Bagi traveler jomblo, traveling ke luar negeri tentunya bisa sekaligus jadi ajang cari gebetan. Nah, saat pulang traveling, hal ini pasti bikin kangen. Kita pasti jarang bertemu bule kecuali kalau tinggal di Bali atau daerah lain yang jadi tempat liburan favorit mereka.

4. Kuliner khas daerah setempat

Traveling memang tidak lepas dari wisata kuliner. Pasti ada banyak makanan khas daerah setempat yang wajib untuk dicoba. Misalnya makan pasta asli Italia, fish and chip di Australia, berbagai menu olahan mie di China yang disajikan dalam porsi besar atau bahkan kuliner ekstrem seperti jus kodok di Peru.

Walaupun kuliner khas beberapa negara sudah bisa dibeli di Indonesia seperti Ramen Jepang. Tetap saja rasanya pasti berbeda dengan yang langsung kita makan di negara asalnya.


5. Mencoba menawar belanjaan pakai bahasa tubuh

Melakukan tawar menawar harga saat belanja, apalagi menggunakan bahasa tubuh tentu saja menjadi pengalaman seru yang tak terlupakan. Hal ini kerap terjadi bila kita belanja di pasar lokal yang warganya tidak bisa bahasa Inggris.



6. Tidur di hostel

Untuk mengirit budget traveling biasanya traveler lebih memilih untuk menginap di hostel daripada hotel. Tentu saja menginap di hostel rasanya sumpek dan tidak nyaman. Ketidaknyamanan di hostel muncul dari kurangnya privasi dan ramainya jumlah orang yang tidur dalam 1 kamar.

Namun, justru ketidaknyamanan inilah yang bisa bikin kangen. Hal ini juga bisa menjadi cerita menarik saat sudah pulang ke Indonesia

Objek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi Selama 3 Hari di Kyoto



Kyoto di Jepang menawarkan pengalaman liburan yang berkesan untuk keluarga. Anda dan anak-anak bisa menikmati aneka destinasi dari kuliner, museum komik, akuarium dan bahkan bertemu dengan superhero Jepang. Komplit!

Kyoto tampil beda dibandingkan Tokyo yang metroplis dan modern. Di Kyoto, budaya Jepang dilestarikan dalam aneka kuil yang bisa dikunjungi wisatawan, pasar kuliner khas Jepang dan bahkan bekas istana kaisar.

Kyoto juga pas untuk dikunjungi keluarga karena memiliki destinasi yang menarik untuk anak-anak, tapi orangtua juga bisa menikmatinya. Butuh waktu sekitar 3 hari untuk menikmati kota ini dengan puas. itinerary komplit untuk liburan keluarga 3 hari di Kyoto:
 

1. Hari 1: Kyoto Studio
Anak Anda suka Power Rangers atau Kamen Rider? Atau Anda sendiri bagaimana, suka film samurai, ninja atau bahkan penggemar trilogi film samurai Rorouni Kenshin? Mulailah hari pertama liburan keluarga di Kyoto dengan seharian penuh menjelajah Toei Kyoto Studio.

Ini adalah studio film outdoor milik perusahaan film Toei yang bisa dikunjungi wisatawan, dengan catatan sedang tidak ada syuting. Sedangkan studio indoornya yang berbentuk hanggar-hanggar tertutup dari pengunjung umum. Film Rorouni Kenshin syuting di sini.

Tempat ini bakal membuat anak-anak Anda histeris karena memiliki Superhero Land, dengan konsep ala Madame Tussauds. Namun yang dipajang adalah patung aneka superhero Jepang produksi Toei yang biasa mereka tonton di televisi. Dari aneka serial Kamen Rider (Satria Baja Hitam) dan aneka serial Super Sentai (Power Rangers).

Superhero Land juga jadi ajang nostalgia Anda sebagai orang tua karena jagoan Jepang yang Anda tonton sewaktu kecil ada juga di sini. Ksatria Baja Hitam, hayo pasti ingat dengan si Kotaro Minami, bukan? Patungnya juga ada di sini.

Sementara untuk studio outdoor, settingnya adalah kota kuno Jepang di zaman samurai dengan puluhan bangunan yang bisa kita masuki. Ada banyak aktor berkostum, samurai, ninja, bangsawan, geisha yang bisa diajak foto bareng. Kemudian ada sejumlah atraksi ketangkasan, rumah hantu, lukisan ilusi optik dan jangan lewatkan parade para aktor.

Butuh waktu minimal sampai sore hari agar berkunjung di sini. Harga tiket masuknya adalah 2.200 Yen atau Rp 230 ribu. Dari Stasiun Kyoto, naiklah bus kota nomor 71, 72, atau 73. Turunlah di halte Uzumasa Eigamura-michi. Toei Kyoto Studio buka pukul 09.30-16.30 pada Desember-Februari dan pukul 09.00-17.00 pada Maret-November.


2. Hari 2 pagi: Kyoto Imperial Palace
Hari kedua di Kyoto, kita memulai perjalanan hari dari dari Kyoto Imperial Palace. Catatan penting, sebaiknya mengunjungi tempat ini di hari kerja, karena selalu tutup di hari Minggu dan kadang-kadang tutup di hari Sabtu. Ini adalah salah satu istana kekaisaran Jepang.

Kaisar dan keluarganya sempat tinggal di sini sampai tahun 1868, kemudian pindah ke istana di Tokyo sekalian memindahkan ibukota Jepang, sampai sekarang ini. Kyoto Imperial Palace kini menjadi objek wisata yang bisa dikunjungi Anda sekeluarga, mengajak anak-anak melihat istana kaisar Jepang pasti jadi pengalaman menarik.

Namun kita tidak bisa sembarangan masuk, melainkan harus reservasi dulu ke kantor Imperial Household Agency Office di sebelah barat laut kompleks istana. Nanti akan ada pemandu yang mengumpulkan wisatawan, kemudian dia akan mengantar kita berkeliling kompleks istana, namun tidak sampai masuk ke dalam.

Jam buka kantor istana adalah pukul 08.45-12.00 dan 13.00-17.00. Anda bisa naik bus 201 dan 2013 dari Gion atau bus 59 dan 101 turun di halte Karasuma Imadegawa, kemudian cari kantor istana.
3. Hari 2 siang: Nishiki Market
Setelah berkeliling istana, tentu perut kita lapar. Nah inilah saatnya kita berwisata kuliner ke pasar makanan paling terkenal di Jepang yaitu Nishiki Market. Tempat ini berjuluk 'Dapurnya Kyoto', karena dari pasar inilah kita bisa mendapatkan segala jenis masakan dan bahan makanan yang biasa dikonsumsi di Kyoto.

Nishiki Market bentuknya adalah satu jalan memanjang beberapa blok, diberi atap supaya tidak kehujanan dan kanan kirinya adalah aneka penjual makanan, baik bahan mentah atau makanan jadi. Enaknya, ada banyak makanan tester untuk dicicipi gratis.

Tidak ada tempat duduk ala food court, warga Kyoto datang ke Nishiki untuk belanja kemudian pulang ke rumah untuk masak. Tapi kita bisa wara-wiri dan berhenti untuk menikmati kuliner yang ada.

Ada beberapa makanan yang wajib dicoba di sini, apalagi untuk anak-anak pasti suka jajan di sini. Antara lain ada Tamago, telur dadar gulung berbentuk silinder yang lembut dan lezat, aneka tempura dan gorengan lezat. Ada kue beras alias Senbei yang dibikin langsung di tokonya. Serta gurita kecil yang kepalanya diisi telur puyuh. Nyamm!

Nishiki Market bisa dicapai dengan jalan kaki dari halte bus Shijo Karasuma dan Shijo Kawaramachi. Hampir semua bus yang ada di Kyoto menuju ke sana karena ini adalah jantung Kota Kyoto


4. Hari 2 sore: Manga Museum
Usai perut kenyang, siang menjelang sore adalah saatnya kembali membuat anak-anak riang dengan berkunjung ke Kyoto International Manga Museum. Anak-anak pasti suka komik, bukan? Sekalian saja mereka belajar tentang sejarah komik Jepang di sini.

Manga Museum menampilkan aneka jenis komik yang pernah ada di Jepang. Terkadang juga ada pameran khusus dengan menampilkan komik tertentu atau event-event seru bertema komik.

Museum ini juga bahkan memiliki koleksi komik manga yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia lho. Penasaran bukan? Kyoto International Manga Museum buka pukul 10.00-18.00. Tiket masuknya 800 Yen (sekitar Rp 85 ribu).

Naiklah bus nomor 15, 51, 61, 62 atau 63 dan turun di halte Karasuma Oike. Kalau naik subway, baik Karasuma Line atau Tozai Line, turun di Stasiun Karasuma Oike. Dari halte atau stasiun, museum ini sudah terlihat.

5. Hari 3 pagi: Kyoto Aquarium
Inilah hari terakhir di Kyoto. Liburan keluarga hari ini dimulai dengan melihat ikan-ikan dan binatang laut di Kyoto Aquarium atau Kyoto Suizokukan. Ini adalah sebuah akuarium modern yang baru dibuka tahun 2013 di Umekoji Park.

Di dalam bangunan dua lantai ini, anak-anak dan orangtuanya bisa melihat aneka hewan laut yang dibagi dalam 9 zona. Keunikan akuarium ini adalah mencoba mengangkat lingkungan akuatik dari aneka sungai yang ada di sekitar Kyoto dan memiliki salamander raksasa.

Kyoto akuarium juga membiakkan hewan langka. Untuk atraksinya, ada penguin, anjing laut dan stadium lumba-lumba yang mengadakan pertunjukan reguler. Kyoto Akuarium buka pukul 09.00-17.00. Harga tiket masuknya 2.050 Yen (Rp 217 ribu). Dari Stasiun Kyoto, kita bisa berjalan kaki sekitar 15 menit atau naik bus 208 turun di halte Umekoji Koenmae.


6. Hari 3 siang: Sushi Musashi
Habis melihat seisi akuarium tentu perut jadi lapar. Anda sekeluarga bisa berwisata kuliner sushi untuk santap siang di Restoran Sushi Musashi. Liburan ke Jepang tentu ingin mencoba sushi yang asli dong.

Serunya lagi, model restorannya memakai ban berjalan, jadi piring-piring sushi akan berkeliling di relnya mengitari para pengunjung. Anda dan anak-anak tinggal mengambil sushi yang disukai. Ada puluhan varisasi sushi yang disiapkan oleh chef yang terampil.



Anak-anak pasti senang melihat piring-piring sushi dalam ban berjalan. Sepiring sushi dihargai 170 Yen (Rp 18 ribu), ada yang isi dua atau isi satu untuk sushi yang agak mahal. Nanti pelayan akan menghitung jumlah piring jika nanti mau membayar makanannya.

Wisata kuliner di Sushi Musashi bisa memberikan pengalaman makan yang seru untuk Anda sekeluarga. Anda bisa naik bus 4, 5, 10, 11, 17, 32, 59 atau 205 dan turun di halte Kawaramachi Sanjo.


7. Hari 3 sore: Kiyomizudera
Kuil Kiyomizudera adalah penutup yang sempurna dari liburan keluarga 3 hari mengelilingi Kyoto. Ini adalah kuil yang berada di atas bukit dengan pemandangan Kyoto dari ketinggian. Karena kuil ini menghadap ke barat, wisatawan bisa melihat sunset yang indah di sini.

Wisatawan bisa naik bus nomor 100, 202, 206 atau 207 dan berhenti di halte Kiyomizu-michi. Kemudian jalan kaki mendaki ke arah bukit di kawasan Higashiyama. Ada banyak sekali kuil di sini jika mau mampir-mampir. Selain itu ada banyak toko suvenir kalau mau belanja, sedangkan kuliner yang wajib dicoba di kawasan ini adalah es krim rasa green tea. Oishii!

Di atas bukit, sampailah kita di Kuil Kiyomizudera dengan gerbang besar dan megah. Tiket masuknya 300 Yen (Rp 31 ribu). Nanti di bangunan utama kuil ada pelataran besar dan lega dimana para pengunjung asyik berfoto-foto menikmati sunset. Sayonara!




Kuil Kiyomizudera di Kyoto: Air Mancur Jodoh & Sunset Cantik



Kuil Kiyomizudera adalah destinasi wajib di Kyoto, Jepang karena 4 hal. Ini adalah kuil cantik di atas bukit, sunsetnya paling ditunggu, sepanjang jalan banyak es krim green tea dan ada air mancur jodoh untuk yang jomblo!

Kurang apa lagi coba? Itulah yang membuat Kuil Kiyomizudera selalu ramai wisatawan. 

Dari halte bus Kiyomizu-michi, wisatawan berbondong-bondong mengikuti jalan menanjak ke bukit di kawasan Higashiyama. Maklum, Kuil Kiyomizudera ada di atas bukit.

Tapi jangan khawatir, perjalanan tidak akan membosankan. Ada banyak sekali kuil di Higashiyama jika mau mampir-mampir. Selain itu ada banyak toko suvenir kalau mau belanja, sedangkan kuliner yang wajib dicoba di sini adalah es krim rasa green tea. Oishii!

Di atas bukit, sampailah kita di Kuil Kiyomizudera dengan gerbang besar dan megah. Tiket masuknya 300 Yen (Rp 31 ribu). Kebanyakan, wisatawan berfoto-foto dulu di gerbangnya yang besar sebelum masuk ke dalam.



Kompleks kuil ini punya banyak altar dan bangunan peribadatan. Tapi wisatawan yang datang biasanya langsung menuju bangunan utama kuil yang memiliki pelataran besar dan lega seperti balkon karena posisinya memang menjorok dan menggantung di bukit

Wisata Kuliner di Kyoto Jepang



Kyoto di Jepang terkenal di mata wisatawan karena kental dengan warisan budaya. Tapi Kyoto tidak hanya punya kuil dan taman zen saja. Kyoto juga punya pasar kuliner yang disebut-sebut terbaik di Jepang: Nishiki Market.

Saat traveling ke Kyoto, kita bisa berwisata kuliner ke pasar makanan paling terkenal di Jepang yaitu Nishiki Market. Tempat ini berjuluk 'Dapurnya Kyoto', karena dari pasar inilah kita bisa mendapatkan segala jenis masakan dan bahan makanan yang biasa dikonsumsi di Kyoto.

Nishiki Market beralamat di Jalan Nishikoji Dori. Bentuknya adalah satu jalan selebar 3 meter yang memanjang beberapa blok, diberi atap supaya tidak kehujanan dan kanan kirinya adalah aneka penjual makanan.

Menurut sejarahnya, pasar ini sudah ada sejak tahun 1310. Awalnya hanya rumah yang membuka warung berjualan ikan. Kemudian semua rumah di jalan tersebut membuka warung bahan makanan sampai sekarang.


Oleh karena itu, banyak pedagang di Nishiki Market mewarisi usaha dari orangtua dan kakek moyangnya. Mereka berjualan aneka makanan baik bahan mentah atau makanan jadi, mulai dari daging ikan, kacang edamame, sampai bonito alias abon ikan yang biasa dipakai untuk taburan okonomiyaki.


Enaknya, ada banyak makanan tester untuk dicicipi gratis. Di Nishiki Market tidak ada tempat duduk ala food court, warga Kyoto datang ke Nishiki untuk belanja kemudian pulang ke rumah untuk masak. Tapi kita bisa wara-wiri dan berhenti untuk menikmati kuliner yang ada.

Ada beberapa makanan yang wajib dicoba di sini, apalagi untuk yang suka jajan. Saya mencoba Tamago, telur dadar gulung berbentuk silinder. Rasanya begitu lembut dan lezat, namun memang harganya cukup mahal yaitu 1.000 Yen (Rp 105 ribu).

Selain itu ada aneka tempura dan gorengan mulai dari 100 Yen (Rp 10 ribu), onigiri mulai 250 Yen (Rp 26 ribu) dan aneka sate cumi dan gurita mulai dari 150 Yen (Rp 16 ribu). Yang wajib coba juga adalah sate gurita kecil yang kepalanya diisi telur puyuh. Nyamm

Cara Bertransaksi Praktis di Jepang dengan Koin Yen



Jika  di Indonesia, fungsi koin receh biasanya hanya dicari-cari untuk membayar jasa parkir, kondisi itu berbeda jika Anda berwisata ke Jepang. Uang berbentuk koin di sana memegang peranan cukup penting, terutama untuk Anda wisatawan yang memegang prinsip perjalanan ala backpacker.

Koin di Jepang terbagi menjadi beberapa satuan, yaitu 1 Yen, 5 Yen, 10 Yen, 50 Yen, 100 Yen, dan 500 Yen. Selain dilihat dari nilai yang tertera di koin Yen, perbedaan antara satu sama lain dapat dilihat dari ukuran diameter atau ketebalan koin dan juga bahan baku pembuatannya.

Manfaat pertama koin di Jepang adalah untuk membeli barang dari vending machine atau mesin penjual otomatis yang tersebar di seantero Jepang. Anda tinggal memasukkan koin sesuai dengan harga barang yang ingin Anda beli, tekan tombol pilihan barang, kemudian barang yang Anda pilih akan keluar bersamaan dengan koin jika ada kembalian.


Kini, barang yang dijual di mesin otomatis tidak hanya sekadar minuman kemasan. Saat ini Anda bisa membeli buah segar seperti apel atau pisang melalui vending machine, bahkan makanan seperti taiyaki (kue tradisional Jepang berbentuk ikan) atau hamburger dapat dibeli dengan koin di mesin penjual otomatis.

Kreatifnya, di salah satu sudut wilayah Harajuku, tepatnya di depan salon Toni & Guy Harajuku terdapat vending machine yang menjual minuman dan juga produk shampoo dan kondisioner maupun jepit rambut.

Koin dapat pula digunakan untuk menyewa locker penyimpanan. Hampir di setiap ruang publik di Jepang seperti stasiun maupun shuttle bus memilikilocker penyimpanan yang dapat digunakan dengan memasukkan koin dengan nominal tertentu. Tentu saja, harga sewa setiap locker berbeda untuk setiap ukuran dan juga lama penyimpanan.


Locker ini sangat bermanfaat untuk Anda yang berlibur dengan mobilitas yang cukup tinggi, Anda bisa menitipkan koper maupun carier di lockeruntuk beberapa jam selagi Anda puas berkeliling di kota tujuan. Biasanya Anda perlu mengeluarkan koin senilai 200 hingga 300 Yen untuk lockerukuran kecil, 500 Yen untuk loker ukuran sedang, dan 600 hingga 700 Yen untuk locker yang dapat memuat koper maupun carier Anda.

Manfaat lain koin adalah untuk mencuci di coin laundry, yaitu tempatlaundry untuk umum yang dapat dioperasikan dengan koin. Jasa coin laundry sangat praktis untuk wisatawan dengan bawaan pakaian terbatas yang mengharuskan untuk segera dicuci, biasanya deterjen untuk mencuci sudah disediakan dalam gelas kertas di tempat coin laundry.


Beberapa restoran di Jepang juga memanfaatkan mesin otomatis yang menggunakan koin sebagai sarana pembayaran makanan dan minuman. Biasanya letak mesin ada di dekat pintu masuk, pembeli harus memilih makanan dan minuman di layar sentuh kemudian membayar dengan koin atau uang kertas, setelah itu kupon dan uang kembalian akan keluar bersamaan.

Anda tinggal duduk menunggu setelah menyerahkan kupon pesanan makanan tersebut ke pelayan restoran. Serba praktis dan efisien, karena tidak perlu ada kasir untuk mengurus pembayaran.

Masih banyak manfaat uang koin jika Anda berwisata ke Jepang, misalnya untuk membeli tiket kereta atau bus, membeli pembalut di toilet umum khusus wanita, membeli koran atau majalah, maupun membeli telur segar dari mesin penjual otomatis. Segera siapkan dompet koin Anda sebelum menjelajahi Jepang.

Gotokuji, Kuil Penuh Kucing Keberuntungan di Jepang



Pernah melihat boneka kucing yang sedang melambaikan tangan di depan toko? Itulah boneka kucing pembawa keberuntungan. Saking dipercaya membawa keberuntungan, di Jepang sampai ada kuil khusus untuk kucing ini.

Jika kamu sedang jalan-jalan di Jepang, sosok boneka kucing dengan tangan yang melambai-lambai pasti sering terlihat. Inilah kucing yang disebut dengan nama Maneki Neko.

Penduduk Jepang percaya kalau Maneki Neko ini membawa keberuntungan. Karena itulah, mereka pasti meletakkan boneka kucing ini di depan toko, dengan harapan bisa memberikan keberuntungan untuk tokonya.

Tak hanya di toko, ternyata patung kucing ini juga dibuat kuilnya. Adalah Gotokuji nama kuil ini. Dari situs resminya, Rabu (28/1/2015) Gotokuji terdapat di Setagaya, Tokyo.

Letaknya memang terselip dan tak begitu terlihat. Tapi, gerbangnya yang besar membuat siapa saja tahu kalau ini adalah sebuah kuil.

Masuk ke dalam, kamu akan dikejutkan dengan jejeran patung Maneki Neko berbagai ukuran. Tak hanya belasan, jumlahnya sampai ratusan.

Yang seragam, semua patung kucing ini bertubuh putih dengan warna merah. Hanya saja, patung ini tidak bisa menggerakkan tangan.

Setiap hari, Gotokuji ramai dikunjungi turis. Semuanya meminta keberkahan dan kemujuran dalam hidupnya

Thursday, January 22, 2015

Negara dengan WiFi Hotel Terbaik di Dunia



WiFi jadi salah satu fasilitas yang dicari traveler saat bermalam di hotel. Itu akan memudahkan mereka browsing tempat wisata atau upload foto perjalanan ke media sosial. Berikut ini, adalah negara-negara dengan kualitas WiFi hotel terbaik di dunia!

hotelwifitest, merupakan suatu situs yang menilai kualitas WiFi hotel di tiap-tiap negara di dunia. Tak peduli soal rating bintang hotelnya, yang penting hotel yang dinilai menawarkan fasilitas WiFi.

Kalau mau diambil contoh, hotelwifitest sudah melakukan penilaian kepada 87 hotel di Singapura, 242 hotel di New York, AS dan 182 di London, Inggris. Di awal tahun 2015 kali ini, situs tersebut kembali mengeluarkan daftar negara dengan kualitas WiFi hotel terbaik di dunia.

Dilongok dari laman situsnya, Jumat (23/1/2015) ada 50 negara yang masuk dalam daftarnya dan bisa dibilang negara-negara yang populer sebagai destinasi traveling. Kualitas WiFi hotel yang dianggap baik, adalah yang memberikan kecepatan download minimal 3 Mbps dan kecepatan upload 500 kbps. Serta, penilaian dari para traveler di dunia.

Hasilnya, Korea Selatan menempati peringkat satu dengan persentase penilaian 92 % sebagai negara dengan kualitas WiFi terbaik di dunia. Unggul jauh dari Negeri Samurai, Jepang di peringkat kedua dengan nilai 84 %.

Peringkat seterusnya dari tiga sampai sepuluh yakni Ukraina 82 %, Swiss 79 %, Rumania 78 %, Hong Kong 77 %, Swedia 76,7 %, Norwegia 76 %, Taiwan 75 % dan Hungaria 74 %. Peringkat 10 besar didominasi oleh negara dari Asia dan Eropa.

Namun mirisnya, di peringkat 10 terakhir ternyata tercantum nama Indonesia. Dari peringkat 41 sampai 50, negara-negara dengan kualitas WiFi hotel terburuk di dunia adalah Malaysia, Turki, Spanyol, Prancis, Republik Dominika, Portugal, Filipina, Indonesia, Yunani dan Kamboja.