Dengan nilai tukar Dollar
yang lagi perkasa terhadap mata uang dunia, Rupiah pun terkena dampaknya. Kita
mesti selektif mau liburan kemana, karena ada negara-negara paling mahal di
dunia.
Numbeo, situs database terbesar dunia untuk data
kontribusi user terkait harga dan biaya, membuat penelitian Cost of Living
Index for Country 2015. Riset ini mengungkapkan 119 negara dengan biaya hidup
paling mahal sampai yang paling murah.
Kenapa ini penting bagi para traveler? Karena
ketika mereka bertualang ke luar negeri, mereka akan mencicipi biaya hidup
sehari-hari penduduk asli negara itu, mulai dari urusan makan sampai
transportasi. Disimak dari Numbeo, mereka
mengukur harga barang kebutuhan sehari-hari, biaya makan di restoran dan ongkos
transportasi.
Kota New York di AS menjadi patokan dengan nilai
100 persen. Negara-negara yang nilainya di atas 100 persen berarti lebih mahal
biaya hidupnya dari New York. Sedangkan jika di bawah 100 persen artinya lebih
murah dari New York.
Dari situ diketahui negara yang paling mahal biaya
hidupnya adalah Swiss, 126 persen lebih mahal dari New York. Berikutnya ada
Norwegia yang 118 persen lebih mahal dari New York. Di posisi ketiga ada
Venezuela yang 111 persen lebih mahal dari New York.
Sebagai gambaran, sekali makan di restoran
waralaba burger di Swiss bisa mencapai Rp 172 ribu. Sebotol air mineral kecil
bisa mencapai Rp 44 ribu. Secangkir cappuccino bisa mencapai Rp 57 ribu. Wow!
Berikut ini adalah daftar lengkap 15 negara dengan
biaya hidup paling mahal berdasarkan Cost of Living Index for Country 2015
versi Numbeo:
1. Swiss (126,03 persen)
2. Norwegia (118,59 persen)
3. Venezuela (111,01 persen)
4. Islandia (102,14 persen)
5. Denmark (100,60 persen)
6. Australia (99,32 persen)
7. Selandia Baru (93,71 persen)
8. Singapura (93,61 persen)
9. Kuwait (92,97 persen)
10. Inggris (92,19 persen)
11. Irlandia (92,09 persen)
12. Luxembourg (91,78 persen)
13. Finlandia (89,68 persen)
14. Prancis (88,37 persen)
15. Belgia (87,22 persen)
No comments:
Post a Comment