Wajah Rusia banyak berubah setelah runtuhnya
Uni Soviet. Lebih terbuka dan hangat menyambut wisatawan dari seluruh dunia.
Ini termasuk wisatawan asal dunia Islam.
Sejumlah restoran halal dibuka. Hotel syariah berdiri megah. Meski belum masif,
namun gejala itu jelas menggembirakan. Diluar itu, Rusia seolah tak mau
ketinggalan menyambut para wisatawan Muslim.
"Penurunan jumlah wisatawan dari Uni Eropa dan Amerika Serikat membuat
Rusia realistis," kata Samat Sadykov, dari International Centre Halal
Moscow, seperti dilansir Onislam.net,
Itu sebabnya, kata dia, Otoritas Rusia menciptakan kondisi yang tepat bagi
wisatawan Muslim sehingga mereka lebih betah."Anda tahu, permintaan
layanan halal begitu tinggi sekarang," kata dia.
Memang tidak mudah bagi pelaku industri wisata Rusia mengubah haluan haluan
begitu saja. Namun, beberapa diantaranya sudah memulai. Mereka lakukan beberapa
modifikasi yang diperlukan guna memenuhi kebutuhan umat Islam.
Misalnya, salah satu hotel mulai menyiapkan daging halal, menyediakan Alquran
dan sajadah di kamar, dan membuat ruang khusus untuk shalat. "Sekitar 70
persen tamu kami dari luar negeri, 13 persennya atau 5.000 wisatawan datang
dari negera Islam seperti Iran," ucap Lybov Shiyan, Direktur Pemasaran
Aerostar Hotel.
Lybov mengungkap setiap wisatawan Muslim datang, mereka selalu menyarankan
adanya ruang khusus untuk shalat atau menu khusus. "Jadi, kami penuhi itu
dengan harapan wisatawan Muslim seperti berada di negara mereka," kata
dia.
Lybov mengatakan saat ini pihaknya telah menyiapkan 20 kamar dengan fasilitas
wudhu, arah kiblat, dan sajadah. Selain itu, tidak ada menu babi di hotel ini.
Seluruh peralatan memasaknya terhitung baru dan belum pernah digunakan.
"Mungkin saja jumlahnya akan
bertambah mengingat banyaknya tamu potensial asal Timur Tengah, Turki, atau
Iran. Kita bicara angka yang besar," ucap dia.
No comments:
Post a Comment