Secara umum, tantangan terbesar perjalanan liburan ke Tiongkok
adalah bahasa. Sulit menemukan orang lokal yang bisa bahasa Inggris. Tulisan
pun hampir semua petunjuk dalam tulisan tradisional Tiongkok. Bahkan untuk kata
yang simpel pun kebanyakan tidak paham, misalnya angka 1 sampai 10 atau barang
kebutuhan sehari-hari seperti air minum, sendok, kereta api dan lain-lain. Jadi
sulit untuk berkomunikasi.
Namun kebanyakan orang Tiongkok sangatlah baik dan bersikap senang
membantu. Hanya kadang karena terkendala bahasa mereka juga bingung bagaimana
menolong para turis. Kebanyakan kesulitan perjalanan di Tiongkok adalah arah
jalan. Selain bentuk jalanannnya yang banyak cabang juga minim petunjuk dalam
bahasa Inggris.
Toilet umum
Sudah jadi rahasia umum kondisi toilet umum di Negara Tirai
Bambu ini memang tidak sama kondisinya dengan toilet umum di negara lain pada
umumnya. Kadang mengganggu perjalanan. Namanya juga buang hajat ya pasti
manusiawi terjadi saat di perjalanan. Apa mau dikata ya memang harus
dihadapi.
Restoran halal
Umumnya restoran atau tempat makan di Tiongkok memang
menyediakan menu daging babi. Tapi jangan salah, restoran non babi juga ramai
dikunjungi masyarakat lokal. Di setiap sudut jalan selalu ada saja restoran
atau tempat makan yang berlabel restoran Muslim. Ini artinya restoran ini tidak
menyediakan menu daging babi. Yang penting, kita sabar dan rajin mencarinya.
Jangan lelah juga bertanya kepada staf di penginapan atau masyarakat lokal di
mana tempat restoran Muslim.
Money changer
Tempat penukaran uang di Tiongkok adalah di bank bukan di kios
jual beli uang. Jadi jangan tanya money changer, tapi
carilah bank. Harganya rata-rata sama di tiap bank. Paling nyaman dan mudah
adalah menukar dengan dollar AS. Jika tidak membawa uang tunai, di penjuru
kota-kota di Tiongkok selalu tersedia ATM. Jadi penukaran uang bukan lah
masalah besar di Tiongkok. Hanya harap dicatat waktu operasional bank terbatas,
tidak 24 jam. Jadi pastikan menukar uang hanya pada jam waktu kerja. Biasanya
bank buka mulai jam 09.00 sampai 15.00.
Sumpit
Apa pun makanannya cara makannya pakai sumpit. Sup atau kuah pun
disajikan dengan sumpit. Masyarakat Tiongkok biasa makan dengan menyeruput.
Jangan kaget kalau di saat makan terdengar suara bunyi mulut yang dirasa oleh
kita sikap yang kurang sopan. Di Tiongkok ini perilaku umum. Jika ingin makan
dengan sendok bisa minta ke pegawai restoran. Sendoknya juga bukan sendok
panjang seperti umumnya di Indonesia melainkan sendok porselen yang pendek dan
gemuk.
Intinya, jangan jadikan segala tantangan di perjalanan sebagai
halangan. Justru segala perbedaan dan tantangan ini dijadikan kisah seru selama
perjalanan. Makin banyak cerita makin banyak nostalgia perjalanan yang sangat
indah untuk diingat di kemudian hari.
No comments:
Post a Comment