Kurang lebih 175 kilometer arah
utara ibukota Rusia, Moskow terdapat sebuah masjid yang menjadi kebanggaan
masyarakat muslim Tartar kota Tvers. Masjid Tverskaya atau dikenal juga Masjid
Tvers merupakan salah satu masjid besar yang berada di kota Tvers, distrik
Oblast Tver.
Berada di
dekat persimpangan sungai Volga dan sungai Tvertsa, masjid ini memiliki pesona
tersendiri bagi umat Islam di kota Tver, karena keindahan dan keunikan
arsitekturnya.
Salah satu yang paling membedakan adalah sentuhan pola warna pada bangunan
masjid ini yang sangat berbeda dengan masjid lain yang ada di Rusia. Masjid
Tverskaya merupakan salah satu masjid yang cukup tua di Rusia.
Bangunan
masjid ini dibangun di ujung era kekaisaran Russia, pada 1905 hingga selesai
pada Ramadhan 1906. Pendirian masjid ini diinisiasi oleh pemimpin komunitas
muslim Tver, Imam Husain Seid-Burhan.
Onislam.net melanisr, perancang desain masjid ini,
arsitek Boris G. Polyka membangunnya dari sumbangan 300 warga muslim di kota
Tver. Salah satu orang yang juga berperan besar dalam pembangunan Masjid
Tverskaya ini adalah seorang pengusaha kaya F.I. Alyshev.
Ia
mengajukan proyek pembangunan ini untuk disetujui oleh kaisar terakhir Rusia,
Tsar Nicholas II. Setelah mendapatkan persetujuan, sebuah tanah seluas setengah
hektar di wilayah Milionaya kota Tver digarap menjadi masjid tersebut.
Boris Polyak memadukan model rancang bangun masjid mengikuti gaya Moor dengan
gaya bangunan katerdral ortodok Rusia. Ciri khas yang paling terlihat dari gaya
Moor tersebut adalah model lengkungan tapal kuda pada setiap jendelanya.
Sedangkan
pada atap dan bulatan pada bagian atas jendela meniru gaya lokal beberapa
gereja ortodok di wilayah ini. Di bagian utara pada pintu masuk terdapat sebuah
menara silinder setinggi 16,3 meter, dengan kubah berdiamater 4,5 meter.
Pada bagian atap masjid terlihat perpaduan gaya arsitektur Islam dan lokal,
terutama pada bentuk kubah dan bentuk kerucut di bagian atas jendela.
Kekhasan lain yang menjadi ciri
masjid ini adalah penggunaan bata dengan pola dua warna merah dan putih,
lazimnya penggunaan pola warna seperti ini digunakan pada lengkungan tapal kuda
Moor dan arsitektur Islam lain.
Namun,
pada struktur Masjid Tverskaya, pola dua warna bata tersebut digunakan hampir
di seluruh dinding bangunan masjid.
Pintu masuk ruang shalat utama melalui tangga pada bagian bangunan menara
masjid. Ruang shalat masjid terdapat dua lantai, dengan sebuah tangga kayu
berbentuk spiral yang menghubungkan lantai di atasnya.
Pada 1913, ruang utama shalat
ditambahkan pilar batu untuk memperkuat struktur bangunan masjid di lantai dua.
Walaupun pada perizinan hingga selesai pengerjaan bangunan masjid ini tanpa ada
gangguan dari pemerintah kekaisaran Rusia pada saat itu.
etelah runtuhnya Kekaisaran Rusia
dan bangkitnya komunisme di Uni Soviet yang antiagama, membuat Masjid Tverskaya
harus ditutup pada 1935. Penutupan masjid ini menjadikan kondisi masjid yang
terbengkalai, lebih dari 50 tahun hingga runtuhnya Uni Soviet.
Walau demikian,
struktur Imam dan Mullah sebagai pemimpin muslim di kota Tver tetap eksis
hingga dibukanya kembali Masjid Tverskaya dan Ismail Faizrakhamanov resmi
menjadi Imam di masjid ini pada 1992.
Sejak runtuhnya Uni Soviet, Masjid Tverskaya kembali aktif mengisi ruang ruang
keagamaan dalam komunitas muslim di kota Tvers. Pada 1998, Fanis Bilyalov
ditunjuk sebagai Imam baru masjid ini untuk pertama kalinya setelah era Sovyet.
Fanis
yang lulusan perguruan tinggi ulama Islam di Moskow ini, menjadi Imam sekaligus
Khotib di Masjid Tverskaya hingga 2003. Pada 2003 masjid ini kembali menunjuk
Imam baru sebagai pengganti, yakni RM Musin.
Sejak itulah penunjukan Imam Masjid Tverskaya seolah menjadi pemersatu dan daya
tarik tersendiri bagi komunitas muslim di kota Tver.
Setiap
pengangkatan Imam masjid selalu menghadirkan Mufti setempat dan pimpinan
terkemuka Islam di Moskow dan beberapa distrik di sekitar Tver Oblast. Bahkan
pada 27 Oktober 2006 ketika masyarakat muslim di kota Tver memperingati 100
tahun Masjid Tverskaya menjadi masjid besar di kota ini, bahkan muslim kota ini
mampu menghadirkan Gubernur Tvers Oblast Dmitry Zelenin.
Kehadiran pemimpin utama gubernur Tvers Oblast ini juga memberikan angin segar
bagi perkembangan masjid ini. Pemerintah Rusia akhirnya menyetujui untuk
memberikan dana pemugaran atas tanggung jawab pemerintah menutup dan
menleantarkan masjid ini selama lebih dari 50 tahun.
Proyek
restorasi dan pemugaran pun dilakukan pada 2008 dengan menggunakan dana dari
pemerintah sejumlah empat juta rubel. Jumlah tersebut telah semakin memperindah
bentuk Masjid Tverskaya seperti saat ini.
Di antara restorasi yang dilakukan adalah pemasangan kembali simbol identitas
dan tampilan asli masjid yang sempat dihapuskan, pada era Soviet. Pemulihan ini
selesai dikerjakan pada 2012.
Restorasi dilanjutkan dengan
mengembalikan fungsi bangunan di sebelah masjid atau dikenal dengan gedung
Tatarstan, sebagai bagian dari menghidupkan kembali aktivitas kegiatan umat
Islam minoritas Tatars di kota Tvers setelah selama lebih dari 50 tahun mati
suri.
No comments:
Post a Comment