Hongkong tak
hanya menarik sebagai tempat berbelanja. Gedung-gedung tinggi yang merajai kota
ini mempercantik diri dengan permainan cahaya lampu pada malam hari. Perbukitan
di sekitar kota bekas koloni Inggris ini pun menjadi obyek wisata yang
memesona.
Selepas senja di awal Oktober 2014 lalu, orang berkumpul di Clock Tower di Tsim Sha Tsui, Kowloon Peninsula, Hongkong, Tiongkok. Puluhan lampion berukuran besar berbentuk tokoh kartun dan hewan beraneka warna berderet di tengah kolam sepanjang lokasi Clock Tower. Cahaya dari lampion menyibak gelapnya malam.
Wisatawan menikmati malam dengan nyaman meskipun, kala itu, situasi politik Hongkong memanas. Pengunjuk rasa turun ke jalan selama berhari-hari menyalurkan aspirasi mereka. Namun, kehidupan kota dipastikan tetap berjalan normal, warga kota bisa menjalankan rutinitas harian, turis tak khawatir menyalurkan hasrat belanja dan jalan-jalan.
Di Kowloon, misalnya, pengunjung dari sejumlah negara tetap datang untuk menantikan Symphony of Light, sebuah pertunjukan laser dan cahaya lampu dari 44 gedung pencakar langit di Pulau Hongkong. Kowloon, yang tepat berseberangan lokasinya dengan Pulau Hongkong, menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati hiburan gratis hasil kreativitas para seniman yang dihelat setiap pukul 20.00 waktu setempat.
Selama empat belas menit cahaya laser dan lampu dari gedung pencakar langit menari indah mengikuti irama musik, memainkan cerita yang dibagi dalam lima adegan. Musik tradisional Tiongkok mengiringi setiap adegan yang diawali dengan adegan proses kelahiran dan kebangkitan Hongkong.
Pertunjukan diakhiri dengan permainan cahaya yang menggambarkan sinergi Pulau Hongkong dan Kowloon Peninsula menuju masa depan. Sebagai penutup, ada sebuah selebrasi yang melambangkan kerja sama setiap orang untuk membangun masa depan Hongkong sebagai Asian Metropolis.
Avenue of Stars (Clock Tower) yang berada di belakang gedung Hong Kong Cultural Center, Tsim Sha Tsui; serta Golden Bauhinia Square yang berada di Wan Chai menjadi lokasi favorit para wisatawan untuk melihat Symphony of Light. Di dua tempat itu, pertunjukan cahaya bisa dinikmati lengkap dengan iringan musik dan narasi.
Akses menuju lokasi pertunjukan cahaya paling mudah tentu naik taksi. Tarif taksi dari bandar udara menuju Tsim Sha Tsui lebih kurang 240 dollar Hongkong atau sekitar Rp 360.000. Namun, jika ingin mencoba transportasi massal yang di Hongkong disebut MTR, cukup membeli tiket elektronik khusus turis seharga 55 dollar Hongkong bagi dewasa dan 25 dollar untuk anak-anak. Tiket tersebut berlaku untuk perjalanan selama satu hari penuh.
Selepas senja di awal Oktober 2014 lalu, orang berkumpul di Clock Tower di Tsim Sha Tsui, Kowloon Peninsula, Hongkong, Tiongkok. Puluhan lampion berukuran besar berbentuk tokoh kartun dan hewan beraneka warna berderet di tengah kolam sepanjang lokasi Clock Tower. Cahaya dari lampion menyibak gelapnya malam.
Wisatawan menikmati malam dengan nyaman meskipun, kala itu, situasi politik Hongkong memanas. Pengunjuk rasa turun ke jalan selama berhari-hari menyalurkan aspirasi mereka. Namun, kehidupan kota dipastikan tetap berjalan normal, warga kota bisa menjalankan rutinitas harian, turis tak khawatir menyalurkan hasrat belanja dan jalan-jalan.
Di Kowloon, misalnya, pengunjung dari sejumlah negara tetap datang untuk menantikan Symphony of Light, sebuah pertunjukan laser dan cahaya lampu dari 44 gedung pencakar langit di Pulau Hongkong. Kowloon, yang tepat berseberangan lokasinya dengan Pulau Hongkong, menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati hiburan gratis hasil kreativitas para seniman yang dihelat setiap pukul 20.00 waktu setempat.
Selama empat belas menit cahaya laser dan lampu dari gedung pencakar langit menari indah mengikuti irama musik, memainkan cerita yang dibagi dalam lima adegan. Musik tradisional Tiongkok mengiringi setiap adegan yang diawali dengan adegan proses kelahiran dan kebangkitan Hongkong.
Pertunjukan diakhiri dengan permainan cahaya yang menggambarkan sinergi Pulau Hongkong dan Kowloon Peninsula menuju masa depan. Sebagai penutup, ada sebuah selebrasi yang melambangkan kerja sama setiap orang untuk membangun masa depan Hongkong sebagai Asian Metropolis.
Avenue of Stars (Clock Tower) yang berada di belakang gedung Hong Kong Cultural Center, Tsim Sha Tsui; serta Golden Bauhinia Square yang berada di Wan Chai menjadi lokasi favorit para wisatawan untuk melihat Symphony of Light. Di dua tempat itu, pertunjukan cahaya bisa dinikmati lengkap dengan iringan musik dan narasi.
Akses menuju lokasi pertunjukan cahaya paling mudah tentu naik taksi. Tarif taksi dari bandar udara menuju Tsim Sha Tsui lebih kurang 240 dollar Hongkong atau sekitar Rp 360.000. Namun, jika ingin mencoba transportasi massal yang di Hongkong disebut MTR, cukup membeli tiket elektronik khusus turis seharga 55 dollar Hongkong bagi dewasa dan 25 dollar untuk anak-anak. Tiket tersebut berlaku untuk perjalanan selama satu hari penuh.
Sensasi bukit tertinggi
Tempat favorit lainnya bagi wisatawan saat berkunjung ke Hongkong adalah The Peak. Dari tempat tertinggi di Hongkong ini, wisatawan dapat menyaksikan pemandangan kota dari ketinggian 552 meter di atas permukaan laut. The Peak berada di Pulau Hongkong, berjarak sekitar 11 kilometer dari Tsim Sha Tsui di Kowloon Peninsula.
The Peak bisa dikunjungi mulai pukul 10.00 pagi hingga 23.00 setiap hari. Padda musim libur The Peak dibuka dua jam lebih awal. Dari The Peak Tower inilah pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Hongkong. Bangunan yang menyerupai perahu itu menyediakan beberapa tempat makan yang menawarkan pandangan langsung ke pusat kota.
Jika secara khusus ingin melihat pemandangan perkotaan dari puncak tertinggi, pengunjung bisa naik ke puncak The Peak Tower yang dinamakan Terrace 428. Dari ruang terbuka tanpa atap seluas 428 meter persegi ini, pemandangan segala penjuru kota terhampar di bawahnya. Kerlap-kerlip lampu kota siap dinikmati sepuasnya.
Untuk naik ke Terrace 428, setiap wisatawan membayar tiket 45 dollar Hongkong bagi orang dewasa dan 23 dollar Hongkong untuk anak-anak.
Jika merasa belum cukup puas, wisatawan bisa menjajal trem
untuk berkeliling di seputaran The Peak. Tiket trem seharga 28 dollar Hongkong
untuk satu kali perjalanan orang dewasa atau 40 dollar Hongkong untuk
pulang-pergi. Sementara untuk anak-anak seharga 11 dollar Hongkong untuk satu
kali perjalanan dan 18 dolar Hongkong untuk tiket pergi-pulang.
Trem akan memasuki terowongan yang di dalamnya menampilkan perjalanan sejarah Hongkong dengan 200 koleksi barang sejarah berusia ratusan tahun. Trem beroperasi setiap hari pukul 07.00 hingga 24.00.
Hongkong juga memiliki wisata alam yang menyenangkan. Lantau Peak, pulau dengan kawasan perbukitan di selatan pulau Hongkong ini memiliki udara yang sejuk, layak sebagai tempat menyegarkan diri dari panasnya hawa di pusat kota.
Jika melihat peta, Pulau Lantau terpisah dari Pulau Hongkong. Namun, jangan khawatir untuk menjangkaunya karena seluruh kepulauan di sini terhubung dengan kereta cepat.
Dari pusat kota, stasiun mana saja bisa menjadi stasiun keberangkatan yang mengawali rute perjalanan wisata. Hampir di setiap stasiun ada peta rute perjalanan kereta yang memudahkan turis.
Kawasan Bukit Lantau ini diselimuti hutan lebat. Bagi yang berminat, dapat menyusuri bukit ini melalui jalan setapak dari bebatuan dan jembatan kayu.
Menumpangi kereta gantung adalah cara tepat untuk menikmati keindahan Bukit Lantau. Tiket kereta gantung ini 130 dollar Hongkong. Biaya itu setimpal dengan pengalaman seru yang didapat saat berada di kereta gantung dan bergerak sejauh lebih dari 20 kilometer.
Trem akan memasuki terowongan yang di dalamnya menampilkan perjalanan sejarah Hongkong dengan 200 koleksi barang sejarah berusia ratusan tahun. Trem beroperasi setiap hari pukul 07.00 hingga 24.00.
Hongkong juga memiliki wisata alam yang menyenangkan. Lantau Peak, pulau dengan kawasan perbukitan di selatan pulau Hongkong ini memiliki udara yang sejuk, layak sebagai tempat menyegarkan diri dari panasnya hawa di pusat kota.
Jika melihat peta, Pulau Lantau terpisah dari Pulau Hongkong. Namun, jangan khawatir untuk menjangkaunya karena seluruh kepulauan di sini terhubung dengan kereta cepat.
Dari pusat kota, stasiun mana saja bisa menjadi stasiun keberangkatan yang mengawali rute perjalanan wisata. Hampir di setiap stasiun ada peta rute perjalanan kereta yang memudahkan turis.
Kawasan Bukit Lantau ini diselimuti hutan lebat. Bagi yang berminat, dapat menyusuri bukit ini melalui jalan setapak dari bebatuan dan jembatan kayu.
Menumpangi kereta gantung adalah cara tepat untuk menikmati keindahan Bukit Lantau. Tiket kereta gantung ini 130 dollar Hongkong. Biaya itu setimpal dengan pengalaman seru yang didapat saat berada di kereta gantung dan bergerak sejauh lebih dari 20 kilometer.
Adrenalin bakal terpacu saat perjalanan menanjak mengikuti
kontur Bukit Lantau. Di pucuk bukit, akan terlihat patung Buddha berukuran
sangat besar. Patung itu seakan selalu menanti kunjungan para wisatawan. Sebuah
pengalaman yang tak terlupakan
No comments:
Post a Comment