http://www.hasanahqaromah.com/category/thailand-package/
Wisata ke museum selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi traveler
pecinta sejarah. Hellfire Pass Memorial Museum disebut sebagai museum terbaik
Thailand. Tapi siapa sangka museum ini menyimpan kisah mengerikan.
Hellfire Pass Memorial Museum dinobatkan sebagai museum terbaik di Thailand oleh TripAdvisor.
Hellfire Pass Memorial Museum dinobatkan sebagai museum terbaik di Thailand oleh TripAdvisor.
museum ini merupakan saksi bisu kekejaman yang terjadi di masa lalu.
Seperti apa? Ayo disimak:
1. Kisah seram Perang Dunia II
Saat
mengunjungi museum ini, Anda dapat mengetahui sejarah mengerikan pada masa
Perang Dunia II. Museum ini terletak di Kota Kanchanaburi, sekitar 80 km dari
Bangkok, dekat perbatasan Thailand dengan Myanmar.
Hellfire Pass Memorial Museum merupakan sisa-sisa jalur kereta api yang akhirnya tidak selesai dibangun Jepang pada Perang Dunia II. Pembangunan jalur kereta api ini memakan korban jiwa ribuan orang warga sipil dan tawanan perang.
Hellfire Pass Memorial Museum merupakan sisa-sisa jalur kereta api yang akhirnya tidak selesai dibangun Jepang pada Perang Dunia II. Pembangunan jalur kereta api ini memakan korban jiwa ribuan orang warga sipil dan tawanan perang.
2. Kekejaman terhadap Romusha di Thailand
Rupanya
romusha atau kerja paka oleh tentara Jepang tidak hanya terjadi di Indonesia.
Di Kanchanaburi juga menjadi lokasi dilakukannya romusha atau kerja paksa.
Yang menjadi korban romusha adalah warga setempat dan tawanan perang berkewarganegaraan Inggris dan Australia. Yang paling parah, mereka harus menggali gunung batu sepanjang 75 meter dan sedalam 25 meter untuk dibuat menjadi jalur kereta.
Yang menjadi korban romusha adalah warga setempat dan tawanan perang berkewarganegaraan Inggris dan Australia. Yang paling parah, mereka harus menggali gunung batu sepanjang 75 meter dan sedalam 25 meter untuk dibuat menjadi jalur kereta.
3. Tembok batu saksi bisu kematian ribuan orang
Ada
tembok batu curam di Hellfire Pass Memorial Museum. Tembok ini merupakan simbol
dari perbudakan, kelaparan, penyiksaan dan hilangnya ribuan nyawa tawanan
perang serta warga sipil pada masa Perang Dunia II.
Ribuan tawanan perang dan warga sipil mati di sini. Saat itu, Jepang memaksa mereka membangun jalur kereta api untuk mempermudah akses Jepang menginvasi Burma (Myanmar)
Ribuan tawanan perang dan warga sipil mati di sini. Saat itu, Jepang memaksa mereka membangun jalur kereta api untuk mempermudah akses Jepang menginvasi Burma (Myanmar)
4. Peringatan tragedi di Sungai Kwai
Di
dekat museum ini terdapat jembatan Sungai Kwai. Setiap tahun diadakan upacara
peringatan yang dilaksanakan tanggal 28 November hingga 7 Desember selama River
Kwai Bridge Week.
Upacara ini dilakukan sebagai peringatan terjadinya pengeboman jembatan sungai Kwai pada tanggal 28 November 1944. Pada rangkaian acara upacara peringatan ini akan diadakan berbagai pertunjukan tradisional, serta pentas drama yang menggambarkan sejarah kelam pemaksaan pembangunan jalur kereta api oleh Jepang.
Upacara ini dilakukan sebagai peringatan terjadinya pengeboman jembatan sungai Kwai pada tanggal 28 November 1944. Pada rangkaian acara upacara peringatan ini akan diadakan berbagai pertunjukan tradisional, serta pentas drama yang menggambarkan sejarah kelam pemaksaan pembangunan jalur kereta api oleh Jepang.
No comments:
Post a Comment