Monday, November 10, 2014

Ternyata, Orang Asia Tak Gunakan Cuti Liburan dengan Maksimal




Rupanya, banyak traveler yang masih mendedikasikan diri pada pekerjaan meski diberikan hak untuk cuti liburan. Rata-rata warga Asia punya jatah cuti 19 hari libur dan hanya menggunakan 14. Kira-kira kenapa alasannya?

Fakta ini berdasarkan studi dari situs perjalanan Expedia, yakni 2014 Vacation Deprivation Study. Di saat banyak orang menginginkan hari libur yang melimpah, nyatanya banyak traveler yang lebih memilih bekerja.

Mengutip CNN, Senin (10/11/2014), studi ini melibatkan lebih dari 7.800 pekerja dewasa dari 24 negara di Asia, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

Banyak warga Asia yang lebih memilih bekerja dibanding liburan. Dari seluruh negara Asia, pekerja rata-rata mendapatkan 19 hari libur dan mereka hanya mengambil 14. Warga Jepang rata-rata mendapat jatah 20 hari libur, dan mereka hanya mengambil 10.

Warga Korea Selatan rupanya lebih workaholic. Dari rata-rata 15 hari libur, mereka hanya mengambil 7 alias kurang dari setengahnya. Alasannya beragam mulai dari jadwal kerja (19%), menabung cuti untuk liburan tahun depan (18%), keuangan (18%), dan kesulitan menyesuaikan waktu libur (16%).

Beberapa negara punya jatah hari libur yang terbilang banyak. Uni Emirat Arab (UEA) punya 30 hari libur tiap tahunnya dan dipakai sepenuhnya, sementara rata-rata negara Eropa punya 28 hari libur. Namun kenyataannya, bagi warga UEA dan Eropa, hari liburnya masih kurang!
Sebanyak 73% warga UEA merasa hari libur mereka yang 30 hari itu masih kurang. Sedangkan, sebanyak 75% warga Britania Raya merasa hari libur mereka 'dirampas' karena hanya 26 hari. Hmmm, mereka harusnya lebih banyak bersyukur...

No comments:

Post a Comment