http://www.hasanahqaromah.com/category/singapore-fun-3days-2night/
Singapura rasanya kurang lengkap tanpa membawa pulang buah
tangan. Untuk membeli buah tangan, banyak lokasi berbelanja di Singapura yang
bisa Anda datangi mulai dari mal mewah hingga pasar pinggir jalan yang menjual
beragam suvenir.
Bagi Anda yang ingin menghemat uang, silakan melangkah ke pusat perbelanjaan Bugis Street yang terletak di antara Rocchor, Victoria, dan Queen Street. Bugis Street terkenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan murah di Singapura. Untuk mencapainya, Anda bisa menggunakan MRT atau menumpang taksi.
Bagi Anda yang ingin menghemat uang, silakan melangkah ke pusat perbelanjaan Bugis Street yang terletak di antara Rocchor, Victoria, dan Queen Street. Bugis Street terkenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan murah di Singapura. Untuk mencapainya, Anda bisa menggunakan MRT atau menumpang taksi.
Jika Anda dari menginap di hotel sekitar Orchard , Naik MRT O dengan harga tiket 1,6 dollar Singapura sekali
jalan. Tiket MRT ini bisa dibeli untuk pulang pergi dengan harga 3,2 dollar
Singapura. MRT yang menuju Bugis dari Orchard adalah North South Line dengan
lambang garis merah.
Dari Stasiun Orchard, Anda harus transit di Stasiun City Hall kemudian menyambung perjalanan dengan naik MRT East West Line (garis hijau) hingga mencapai Stasiun Bugis. Letak Stasiun MRT Bugis berada di bagian bawah Bugis Juction. Untuk mencapai Bugis Street, Anda harus naik ke atas kemudian ke luar dari Bugis Junction.
Dari Stasiun Orchard, Anda harus transit di Stasiun City Hall kemudian menyambung perjalanan dengan naik MRT East West Line (garis hijau) hingga mencapai Stasiun Bugis. Letak Stasiun MRT Bugis berada di bagian bawah Bugis Juction. Untuk mencapai Bugis Street, Anda harus naik ke atas kemudian ke luar dari Bugis Junction.
Namun, jangan buru-buru ke luar dari Bugis Junction. Di
dalam mal itu terdapat banyak kios makanan yang bisa Anda singgahi untuk
mengisi perut sebelum berburu oleh-oleh di Bugis Street. Makanan dan minuman
yang ditawarkan kios-kios makanan tersebut cukup menarik, dari mulai makanan
yang tak biasa hingga makanan cepat saji yang biasa ditemukan di Indonesia.
Ke luar dari Bugis Junction, Anda tinggal menyeberangi jalan untuk mencapai Bugis Street. Tampak tulisan “Bugis Street” besar menyala terang seolah menyambut para pengunjung yang datang. Saat memasuki kawasan Bugis Street, Anda akan dengan mudah menemukan suvenir lucu khas Singapura untuk oleh-oleh. Dari mulai gantungan kunci, magnet kulkas, kaus, tas, dompet, hingga makanan kecil seperti coklat, biskuit, hingga selai serikaya.
Untuk kaus dibanderol para pedagang dengan harga 10 dollar Singapura per 3 buah. Namun kualitas bahan kaus yang satuannya kurang lebih 3,3 dollar Singapura ini kurang meyakinkan. Jika Anda ingin kualitas yang lebih oke, beli lah kaus yang harga per helainya 10 dollar Singapura.
Ke luar dari Bugis Junction, Anda tinggal menyeberangi jalan untuk mencapai Bugis Street. Tampak tulisan “Bugis Street” besar menyala terang seolah menyambut para pengunjung yang datang. Saat memasuki kawasan Bugis Street, Anda akan dengan mudah menemukan suvenir lucu khas Singapura untuk oleh-oleh. Dari mulai gantungan kunci, magnet kulkas, kaus, tas, dompet, hingga makanan kecil seperti coklat, biskuit, hingga selai serikaya.
Untuk kaus dibanderol para pedagang dengan harga 10 dollar Singapura per 3 buah. Namun kualitas bahan kaus yang satuannya kurang lebih 3,3 dollar Singapura ini kurang meyakinkan. Jika Anda ingin kualitas yang lebih oke, beli lah kaus yang harga per helainya 10 dollar Singapura.
Dengan 10 dollar Singapura, Anda juga bisa memperoleh lima
hingga enam tempelan kulkas, atau 3 buah tas tangan kain dengan motif beragam.
Ada pula gantungan kunci yang dijual dengan harga 10 dollar AS untuk 23 hingga
25 buah.
Suasana berbelanja di Bugis Street cukup nyaman. Beberapa pedagang bisa berbahasa Indonesia namun hampir semuanya berbahasa Inggris. Suasana di sana juga mengingatkan akan gang senggol di kawasan Blok M sebelum ditertibkan.
Suasana berbelanja di Bugis Street cukup nyaman. Beberapa pedagang bisa berbahasa Indonesia namun hampir semuanya berbahasa Inggris. Suasana di sana juga mengingatkan akan gang senggol di kawasan Blok M sebelum ditertibkan.
Mustafa Centre
Dari Kawasan Orchard menumpang taksi dengan tarif sekitar 8 hingga 10 dollar Singapura. Mustafa adalah tempat terbaik untuk dikunjungi bila Anda mencari harga miring atau menikmati berbelanja larut malam hingga subuh.
Dari Kawasan Orchard menumpang taksi dengan tarif sekitar 8 hingga 10 dollar Singapura. Mustafa adalah tempat terbaik untuk dikunjungi bila Anda mencari harga miring atau menikmati berbelanja larut malam hingga subuh.
Seperti supermaket
pada umumnya, harga barang di Mustafa tidak bisa ditawar-tawar. Pengunjung
cukup melihat harga pada label yang ditempel. Untuk kaus, harga Mustafa rupanya
lebih mahal dibandingkan dengan Bugisa Street. Kaus yang di Bugis Street
harganya 10 dollar Singapura dijual dengan harga 13 dollar Singapura di
Musfata. Sementara aksesoris ala India seperti kalung dan gelang, harganya ada
yang 10 dollar Singapura, 12 dollar Singapura, hingga 18 dollar Singapura.
Ada pula dompet kecil yang harganya 4 dollar Singapura. Untuk makanan, Meskipun barang yang dijual lengkap, sayangnya pelayanan kasir di Mustafa kurang memuaskan. Kasirnya bergerak serba cepat bahkan terkadang kurang sopan.
Ada pula dompet kecil yang harganya 4 dollar Singapura. Untuk makanan, Meskipun barang yang dijual lengkap, sayangnya pelayanan kasir di Mustafa kurang memuaskan. Kasirnya bergerak serba cepat bahkan terkadang kurang sopan.
Selesai berbelanja di Mustafa, Anda bisa mengisi perut
sejenak. Di sekitar Mustafa terdapat banyak rumah makan dan berlabel halal.
Anda bisa menikmati hidangan rumah makan Malaysia. Di sana tersedia makanan ala lidah melayu, dari nasi briani, hingga masakan padang seperti rendang. Karyawan restoran pun bisa berbahasa Indonesia. Ah jadi mengingatkan akan kampung halaman...
Anda bisa menikmati hidangan rumah makan Malaysia. Di sana tersedia makanan ala lidah melayu, dari nasi briani, hingga masakan padang seperti rendang. Karyawan restoran pun bisa berbahasa Indonesia. Ah jadi mengingatkan akan kampung halaman...
No comments:
Post a Comment