Anda tahu Wolfgang Amadeus Mozart? Komponis masyhur ini dilahirkan di kota
Salzburg, Austria. Mengunjungi kota kelahiran Mozart akan menjadi kenangan
tersendiri bagi Anda, para pengagum musik klasik. Seperti apa indahnya?
Perjalanan dari Munich ke Salzburg sekitar 2 naik mobil, melalui jalan tol
dan jalan pedesaan. Salzburg juga bisa dicapai naik kereta api dari beberapa
kota di negara tetangganya.
Salzburg adalah ibukota di provinsi dengan nama yang sama, dan merupakan
kota terbesar keempat di Austria yang menawarkan banyak atraksi, festival
musik, dan juga wisata lainnya. Salah satu tempat wisata paling terkenal di
Salzburg adalah kota tua (Altstadt) yang menawan dengan arsitektur Baroque yang
terkenal.
Kota ini adalah salah satu kota terbaik di pusat utara Pegunungan Alpen.
Kota ini terdaftar sebagai warisan dunia UNESCO pada tahun 1997.
Salzburg juga merupakan kota kelahiran beberapa komponis klasik terkenal.
Sebut saja Johan Strauss, Franz Peter Schubert, dan tentu saja Wolfgang Amadeus
Mozart yang karya-karyanya jenius dan tetap abadi hingga kini. Kami pun
menyempatkan diri mengunjungi rumah kelahiran Wolgang Amadeus Mozart yang telah
dijadikan museum 'Mozart Geburthaus' di salah satu jalan utama kota tua di
Salzburg.
Hohensalzburg Fortress atau benteng Hohensalzburg yang terletak di atas
bukit. Hohensalzburg Fortress merupakan sebuah benteng terbesar di Eropa Tengah
yang dibangun pada tahun 1077.
Schloss Mirabell Palace", sebuah istana dengan taman yang indah yang di
bangun pada tahun 1606 atas perintah pangeran Wolf Dietrich Raitenau sebagai
kediaman selirnya bernama Salome Alt. Istana dengan taman yang memukau ini
masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.
Sekarang, istana ini menjadi Salzburgs Buergermeister (kantor walikota) dan
kantor administrasi kota. Ketika memasuki pintu gerbang taman, kita akan melihat sebuah air mancur berdekorasi patung
pegasus. Air mancur inilah salah satu setting film 'The Sound of Music' yang
melegenda itu.
Setelah puas mengelilingi Schloss Mirabell dan taman-tamannya yang cantik,
serta berbagai dekorasi patung yang indah, kemudian melanjutkan perjalanan ke
Altstadt. Sebelum sampai di kota tua, kami menyebrangi sungai Salzbach yang
bersih dan di sisi kanan-kiri sungai, terbentang jalan sekitar dua meter yang
biasa digunakan pejalan kaki dan pesepeda.
Terdapat beberapa bangku untuk beristirahat bagi pejalan kaki sambil
menikmati pemandangan sungai dan kota tua. Di jembatan yang kita lewati hampir
seperti jembatan gembok cinta di Paris, jembatan ini juga terdapat banyak
gembok cinta yang di pasang di pagarnya. Tetapi sayangnya jembatan ini tidak
sebesar yang di Paris.
Ketika memasuki kota tua, suasana klasik dan tenang langsung terasa.
Gedung-gedung tua dengan arsitektur baroque masih berdiri megah dan terawat
dengan baik, seolah-olah waktu tak mampu menghapus keindahannya. Kita dapat
mengelilingi kota tua ini dengan menyewa kereta kuda (design keretanya seperti
jaman dulu), sewa sepeda, sewa segway (kendaraan elektrik dengan 2 roda),
ataupun berjalan kaki. Kami pun memutuskan berjalan kaki saja.
Di kota tua ini terdapat banyak jalan-jalan dan lorong-lorong tua yang
sempit, dengan gedung tua di kiri dan kanan jalan, yang telah berubah fungsi
menjadi toko-toko cinderamata dan toko-toko coklat. Jangan heran bila Anda
banyak melihat pernak pernik dalam bentuk note musik serta coklat dengan gambar
Wolgang Amadeus Mozart. Sepanjang jalan kita juga menemui banyak penjual dan
pemusik jalanan yang sibuk dengan aktifitasnya.
Residenzplatz Square, sebuah alun-alun di kota tua, kami berhenti di sebuah
air mancur marmer bergaya Baroque yang dibangun antara tahun 1656-1661. Ini
adalah air mancur terbesar di Eropa Tengah.
menuju ke Benedictine St. Peter's Abbey, sebuah biara tertua di dunia
dalam wilayah berbahasa Jerman. Lingkungan di kawasan biara ini adalah kawasan
tertua di kota Salzburg.
Melanjutkan ke katedral Salzburg yang tidak jauh, lalu lanjut ke Neue
Residenz, kemudian menuju Alte Residenz. Ketika kita berjalan menuju Kapitelplatz,
sebuah ruangan terbuka dengan sebuah bola Emas raksasa dan papan catur raksasa.
No comments:
Post a Comment