Singapura
merupakan sebuah negara yang luasnya hampir sama dengan Kota Jakarta. Meskipun
usianya lebih muda dibandingkan Indonesia, namun mengalami kemajuan yang sangat
pesat dan modern sehingga menjadi deretan Kota Metropolitan dunia.
Seperti diketahui Singapura pada 9 Agustus 2014 merayakan HUT Kemerdekaan ke-49, lebih muda dari Indonesia yang berusia 69 tahun.
Banyak hal inovasi baru yang dilakukan pemerintah Singapura untuk menata kehidupan kota dan penduduknya. lima hal yang cuma ada di Singapura dan tentu layak anda kunjungi dengan banyaknya destinasi wisata untuk anda dan keluarga.
1. Electronic Road Pricing atau ERP. Ini adalah sistem jalan berbayar bagi kendaraan yang melintasinya. Secara sistem, ERP memang tidak berbeda jauh dengan jalan tol di Indonesia. Namun ERP tidak memiliki loket untuk menarik tarif uang tersebut dari pengemudi.
Pemerintah Singapura memiliki alat yang menarik langsung uang dari si pengemudi dari rekening atau saldo di kartu mereka. Dan perangkat itu tersebar di muka jalan yang banyak dilalui kendaraan tersebut.
Electronic Road Pricing adalah pungutan untuk jalan di tempat-tempat tertentu dengan cara membayar secara elektronik. Tempat dilakukannya pungutan jalan biasa disebut restricted area.
Langkah ini ditempuh sebagai upaya mencegah kemacetan lalu lintas dan mengalihkan warga menggunakan kendaraan umum. Jakarta melalui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat ini sedang melakukan terobosan dengan membangun MRT walaupun saat ini masih tahap awal.
2. Singapore Flyer atau Kincir Raksasa. Lokasinya di bagian selatan Singapura. Tepatnya dekat dengan Marina Bay Sand. Dengan cukup mengeluarkan uang 33 dollar Singapura, setiap penumpang bisa melihat seluruh wilayah Singapura yang hanya seluas kurang lebih 720 km persegi dan sebagian Pulau Sumatera dari ketinggian sekitar 100 meter.
"Diperlukan waktu 30 menit setiap satu putaran kincir dan pengunjung bisa melihat seluruh Singapura dan Pulau Batam serta sebagian Sumatera
Seperti diketahui Singapura pada 9 Agustus 2014 merayakan HUT Kemerdekaan ke-49, lebih muda dari Indonesia yang berusia 69 tahun.
Banyak hal inovasi baru yang dilakukan pemerintah Singapura untuk menata kehidupan kota dan penduduknya. lima hal yang cuma ada di Singapura dan tentu layak anda kunjungi dengan banyaknya destinasi wisata untuk anda dan keluarga.
1. Electronic Road Pricing atau ERP. Ini adalah sistem jalan berbayar bagi kendaraan yang melintasinya. Secara sistem, ERP memang tidak berbeda jauh dengan jalan tol di Indonesia. Namun ERP tidak memiliki loket untuk menarik tarif uang tersebut dari pengemudi.
Pemerintah Singapura memiliki alat yang menarik langsung uang dari si pengemudi dari rekening atau saldo di kartu mereka. Dan perangkat itu tersebar di muka jalan yang banyak dilalui kendaraan tersebut.
Electronic Road Pricing adalah pungutan untuk jalan di tempat-tempat tertentu dengan cara membayar secara elektronik. Tempat dilakukannya pungutan jalan biasa disebut restricted area.
Langkah ini ditempuh sebagai upaya mencegah kemacetan lalu lintas dan mengalihkan warga menggunakan kendaraan umum. Jakarta melalui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat ini sedang melakukan terobosan dengan membangun MRT walaupun saat ini masih tahap awal.
2. Singapore Flyer atau Kincir Raksasa. Lokasinya di bagian selatan Singapura. Tepatnya dekat dengan Marina Bay Sand. Dengan cukup mengeluarkan uang 33 dollar Singapura, setiap penumpang bisa melihat seluruh wilayah Singapura yang hanya seluas kurang lebih 720 km persegi dan sebagian Pulau Sumatera dari ketinggian sekitar 100 meter.
"Diperlukan waktu 30 menit setiap satu putaran kincir dan pengunjung bisa melihat seluruh Singapura dan Pulau Batam serta sebagian Sumatera
3. Speak Corner atau Sudut Berbicara. Singapura juga mengusung
asas demokrasi seperti halnya negara lain. Pemerintah Singapura mengizinkan
masyarakat untuk mengemukakan pendapatnya di muka umum. Tetapi mereka tidak
boleh berunjuk rasa atau berorasi di sembarang tempat. Sehingga pemerintah
Singapura menyediakan lokasi khusus atau Speak Corner.
Untuk melakukan unjuk rasa atau menyampaikan pendapatnya, para peserta demonstran harus mendaftar dulu ke instansi pemerintah seperti di Indonesia.
4. Mobil Khusus Akhir Pekan. Sama halnya ERP, guna menekan jumlah kendaraan di jalanan, pemerintah Singapura menerapkan dua sistem kendaraan pribadi yaitu mobil untuk hari kerja dan mobil akhir pekan. Memang secara umum, tidak ada yang beda dengan dua kendaraan roda empat tersebut. Namun pelat nomornya tidak sama di mana mobil plat merah beroperasi di hari biasa mulai pukul 19.00 hingga 07.00.
http://www.hasanahqaromah.com/category/singapore-fun-3days-2night/
Sementara pada Hari Sabtu mulai pukul 15.00 - Senin pagi, jika tidak maka kendaraan tersebut harus membeli voucher 20 dollar Singapura.rina Bay Sand.
Untuk melakukan unjuk rasa atau menyampaikan pendapatnya, para peserta demonstran harus mendaftar dulu ke instansi pemerintah seperti di Indonesia.
4. Mobil Khusus Akhir Pekan. Sama halnya ERP, guna menekan jumlah kendaraan di jalanan, pemerintah Singapura menerapkan dua sistem kendaraan pribadi yaitu mobil untuk hari kerja dan mobil akhir pekan. Memang secara umum, tidak ada yang beda dengan dua kendaraan roda empat tersebut. Namun pelat nomornya tidak sama di mana mobil plat merah beroperasi di hari biasa mulai pukul 19.00 hingga 07.00.
http://www.hasanahqaromah.com/category/singapore-fun-3days-2night/
Sementara pada Hari Sabtu mulai pukul 15.00 - Senin pagi, jika tidak maka kendaraan tersebut harus membeli voucher 20 dollar Singapura.rina Bay Sand.
5. Sepeda Motor Memakai Boks. Hampir sebagian besar sepeda motor di Singapura
rata-rata menggunakan boks di belakang jok motor. Adapun variasi boksnya hampir
sama semua. Jenis-jenis sepeda motor di Singapura juga tidak banyak berbeda
dengan yang ada di Jakarta, seperti Yamaha Jupiter MX, Honda Supra, dan Suzuki.
Keberadaan boks tersebut memang semacam kebiasaan para pengendara sepeda motor untuk membawa peralatan ataupun helm. Rata-rata mereka menaruh helm atau tas peralatan mereka di dalam boks tersebut.
Para pengendara sepeda motor di Singapura begitu menghargai pejalan kaki. Di lokasi zebra cross mereka berhenti di belakang garis putih pada saat lampu pengatur lalu lintas berwarna merah.
Mereka parkir juga rapi di pinggir jalan dengan posisi sejajar bukan serong yang memakan bahu jalan, dan tidak ada satu pun pengendara sepeda motor di Singapura melewati kawasan pedestrian walaupun dalam kondisi macet pada saat aktivitas pulang kerja atau jam-jam istirahat makan siang.
Keberadaan boks tersebut memang semacam kebiasaan para pengendara sepeda motor untuk membawa peralatan ataupun helm. Rata-rata mereka menaruh helm atau tas peralatan mereka di dalam boks tersebut.
Para pengendara sepeda motor di Singapura begitu menghargai pejalan kaki. Di lokasi zebra cross mereka berhenti di belakang garis putih pada saat lampu pengatur lalu lintas berwarna merah.
Mereka parkir juga rapi di pinggir jalan dengan posisi sejajar bukan serong yang memakan bahu jalan, dan tidak ada satu pun pengendara sepeda motor di Singapura melewati kawasan pedestrian walaupun dalam kondisi macet pada saat aktivitas pulang kerja atau jam-jam istirahat makan siang.
No comments:
Post a Comment